Sabtu, 20 Desember 2025
Beranda / Ekonomi / Harga Daging Sapi Dipastikan Stabil Jelang Nataru hingga Idulfitri 2026

Harga Daging Sapi Dipastikan Stabil Jelang Nataru hingga Idulfitri 2026

Jum`at, 19 Desember 2025 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Pemerintah memastikan kekhawatiran masyarakat terhadap potensi lonjakan harga daging sapi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 hingga Idulfitri 2026 tidak beralasan. [Foto: dok. Kementan]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah memastikan kekhawatiran masyarakat terhadap potensi lonjakan harga daging sapi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 hingga Idulfitri 2026 tidak beralasan. Hingga pertengahan Desember 2025, harga sapi hidup di tingkat peternak terpantau stabil dengan pasokan yang dinilai aman.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian, Agung Suganda, mengatakan stabilnya harga ini ditopang oleh ketersediaan stok sapi dan kerbau yang mencukupi di tingkat produsen.

“Alhamdulillah, setelah kami cek langsung di lapangan, stok sapi di lokasi ini mencapai 9.724 ekor. Sekitar 20 persen sudah siap potong, sehingga kebutuhan Nataru hingga Bulan Puasa dan Idulfitri aman,” ujar Agung dalam keterangan resmi yang diterima pada Jumat (19/12/2025).

Ia menjelaskan, harga sapi hidup siap potong saat ini berada di kisaran Rp53.000 per kilogram bobot hidup, sementara harga kerbau berkisar Rp47.000-Rp48.000 per kilogram. Angka tersebut masih berada di bawah harga acuan pemerintah.

“Kondisi ini menjadi jaminan bahwa harga daging sapi di pasar tetap sesuai harga acuan. Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan maupun harga,” katanya.

Agung menegaskan pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas harga daging sapi agar tetap terjangkau pada momentum Nataru, Bulan Puasa, dan Lebaran.

“Harga ini akan terus kami pertahankan agar tidak terjadi lonjakan,” tegasnya.

Kementerian Pertanian juga memastikan harga pangan strategis lainnya relatif stabil menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Pemerintah terus mengintensifkan pengawasan pasokan dan distribusi guna menjaga keseimbangan antara permintaan dan ketersediaan di berbagai wilayah. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
pema