Ketua Kadin Aceh Muhammad Iqbal bersama pengurus hadir di forum Kerjasama Perdagangan Malaysia–Indonesia” di Medan, Sumatera Utara, pada 13 November 2025. Foto: doc Humas Kadin Aceh
DIALEKSIS.COM | Medan - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Aceh, Ir. H. Muhammad Iqbal, menghadiri forum penting bertajuk “Kerjasama Perdagangan Malaysia“Indonesia” yang berlangsung di Medan, Sumatera Utara, pada 13 November 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Iqbal didampingi oleh jajaran pengurus KADIN Aceh, di antaranya Taf Haikal (Wakil Ketua Umum Bidang Investasi), Iqbal Idris Aly (Wakil Ketua Umum Bidang Sarana Prasarana dan Keuangan), Asminawar (Komite KADIN Aceh), serta Teuku Jailani (Direktur Eksekutif KADIN Aceh).
Forum ini menghadirkan Keynote Speech inspiratif dari Konsul Jenderal Malaysia di Medan, Tuan Shahril Nizam Abdul Malek, yang menekankan pentingnya memperkuat rantai pasok serta memperluas peluang investasi lintas batas antara Indonesia dan Malaysia, khususnya di wilayah barat Indonesia.
Pertemuan strategis tersebut juga dihadiri Wali Kota Medan, sejumlah pengusaha Malaysia, serta pelaku usaha dari Sumatera Utara dan Aceh. Agenda utama kegiatan ini berfokus pada sesi business to business matching (B-to-B) guna memperkuat jejaring antar pelaku usaha kedua negara.
Dalam forum ini, Ketua Umum KADIN Sumatera Utara, Firsal Dida Mutyara, memaparkan potensi ekonomi dan peluang investasi strategis di kawasan Sumatera Utara.
Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antar pelaku usaha lintas wilayah, dengan menyatakan bahwa,
“Kita sebagai entitas dan komunitas pelaku usaha tidak berada dalam posisi bersaing secara tidak sehat, melainkan berkompetisi secara konstruktif dan berkolaborasi untuk memanfaatkan potensi berbagai sektor usaha di Sumut serta kawasan Selat Malaka.”
Kehadiran KADIN Aceh dalam forum ini menjadi langkah nyata untuk memperkuat jejaring kerja sama ekonomi sub-regional, membuka peluang investasi bersama, serta mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di kawasan barat Indonesia.
Melalui pertemuan pengusaha dari Malaysia dan Indonesia, khususnya dari Sumatera Utara dan Aceh, forum ini diharapkan melahirkan tindak lanjut nyata dalam pengembangan sektor riil serta pembangunan ekonomi kawasan barat Pulau Sumatera. [*]
Sebelumnya
