Senin, 01 Desember 2025
Beranda / Ekonomi / Kerugian Pascabencana di Aceh Barat Tembus Rp200 Miliar, Warga Terisolir Butuh Bantuan

Kerugian Pascabencana di Aceh Barat Tembus Rp200 Miliar, Warga Terisolir Butuh Bantuan

Senin, 01 Desember 2025 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menyampaikan perkembangan terkini penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah dalam kabupaten Aceh Barat, Minggu malam (30/11/2025). [Foto: Prokopim Abar]


DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menyampaikan perkembangan terkini penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah dalam kabupaten Aceh Barat, Minggu malam (30/11/2025). 

Pemaparan disampaikan oleh Plt. Sekretaris Daerah sekaligus Kadis PUPR, Dr. Kurdi, mewakili Bupati Aceh Barat Tarmizi SP MM, di Posko Bersama Penanggulangan Bencana Banjir dan Longsor Aceh Barat.

Kurdi mengungkapkan bahwa kerusakan sarana dan prasarana, termasuk fasilitas publik pascabencana, diperkirakan mencapai Rp200.968.884.000. Kerusakan paling parah terjadi pada infrastruktur vital seperti jembatan, badan jalan, dan akses menuju permukiman warga yang hingga kini masih terisolir.

Beberapa wilayah di Pante Ceureumen, Woyla Raya, dan Arongan Lambalek masih belum bisa diakses secara penuh.

Di Gampong Jambak, jembatan gantung putus dan membuat akses warga terhenti total. Hal yang sama terjadi di Gampong Sikundo, yang hingga kini masih sepenuhnya terisolir.

Sementara itu, Gampong Lawet sudah mulai dapat dijangkau, meski distribusi bantuan masih sangat sulit akibat medan licin dan berlumpur.

Bencana juga menyebabkan 4 unit rumah hanyut, sementara 3 rumah lainnya mengalami kerusakan berat. Kondisi lebih memprihatinkan terjadi di Keutambang, di mana 7 rumah beserta kantor desa rusak parah. Jalan menuju desa ini juga putus total, membuat proses evakuasi belum dapat dilakukan secara maksimal.

“Lokasi ini masih terisolir. Tim sedang mencari jalur alternatif,” ujar Kurdi

Sejumlah infrastruktur vital mengalami kerusakan serius antaranya Peulo Teungoh: badan jalan terputus sepanjang 50 meter, Jembatan Gantung Canggai: rusak berat, Jembatan Gantung Ketambang Canggai putus total. Sedangkan di Sungai Mas, Jembatan Tungkop terputus, Jalan Gaseu-Siput sepanjang 38 meter rusak parah.

Kurdi menambahkan, kerusakan ini membuat suplai logistik dan pergerakan tim gabungan menjadi sangat terhambat.

Kurdi menegaskan bahwa seluruh unsur pemerintah daerah, BPBD, TNI/Polri, relawan, dan perangkat desa terus bekerja tanpa henti untuk membuka akses, mengevakuasi warga, dan mempercepat distribusi bantuan.

“Fokus utama saat ini adalah menyelamatkan warga, membuka akses yang terputus, dan mempercepat penyaluran bantuan,” tegasnya.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat juga mengimbau warga tetap waspada karena potensi banjir susulan dan longsor masih dapat terjadi meski curah hujan mulai menurun.

Senada dengan itu, Plt Kalaksa BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, menyampaikan bahwa tim BPBD hingga kini masih melakukan evakuasi warga yang terkurung banjir sekaligus menyalurkan bantuan pangan dan air bersih. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI