Ketua Dewan Komisioner OJK Apresiasi BSI Aceh atas Hadirnya Desa Nilam
Font: Ukuran: - +
Ketua Dewan Komisioner OJK ( Mahendra Siregar) bersama Duta Besar Swiss ( Mr. H.E.Oliver Zehnder) dan Regional CEO BSI Aceh (Wachjono) dalam Press Conference OJK bersama di Desa Nilam BSI, Lhoong Kabupaten Aceh Besar, Selasa, 15 Oktober 2024. Foto: for dialeksis
DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan apresiasi kepada BSI Aceh atas inisiatifnya dalam mendukung pengembangan ekonomi berbasis komunitas melalui pembentukan Desa Nilam di Mukim Blang Mee, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar.
Desa ini telah berhasil menjadi pelopor dalam pengembangan ekonomi desa, khususnya di sektor pertanian nilam, yang merupakan komoditas unggulan daerah tersebut.
Hal itu disampaikan dalam kunjungan di Desa Nilam BSI pada kegiatan "Percepatan Akses Keuangan Melalui Pengembangan Wilayah Ekosistem Keuangan Inklusif Melalui Komoditas Minyak Nilam", Aceh Besar, Selasa (15/10/2024).
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menyampaikan kekagumannya terhadap komitmen BSI Aceh dalam memberdayakan masyarakat desa melalui program-program inklusi keuangan berbasis syariah.
Dengan dukungan BSI, Desa Nilam kini menjadi model percontohan bagi daerah lain dalam mengelola potensi lokal untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.
"BSI telah menunjukkan kepedulian dan tanggung jawabnya untuk ikut serta dalam pembangunan ekonomi daerah. Melalui Desa Nilam, masyarakat diberdayakan tidak hanya dalam aspek ekonomi, tetapi juga di bidang keuangan syariah, yang semakin meningkatkan kualitas hidup mereka," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK.
Program pengembangan Desa Nilam melibatkan peningkatan kapasitas melalui pengembangan usaha, pelatihan budidaya dan pengelolaan produksi minyak atsiri, serta dukungan pemasaran.
BSI Aceh juga menyediakan layanan keuangan syariah yang memudahkan masyarakat untuk menabung dan mengakses pembiayaan tanpa riba, selaras dengan nilai-nilai Islam yang kuat di Aceh.
Regional CEO BSI Aceh, Wachjono menyatakan bahwa desa ini bukan hanya simbol keberhasilan ekonomi berbasis komunitas, tetapi juga merupakan bukti nyata dari penerapan ekonomi syariah dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
"Kami di BSI berkomitmen untuk terus berinovasi dalam mendukung ekonomi desa. Desa Nilam adalah bukti bahwa dengan kerja sama yang baik antara perbankan, pemerintah, dan masyarakat, potensi ekonomi daerah dapat dimaksimalkan untuk kemajuan bersama," ujar Wachjono.
Desa Nilam telah menciptakan lapangan kerja baru bagi warga setempat, mengurangi angka pengangguran, dan mendorong pendapatan tambahan dari produk olahan minyak nilam yang kini mulai merambah pasar nasional dan global. Keberhasilan Desa Nilam juga telah menginspirasi desa-desa lain di Aceh untuk mengikuti jejak yang sama.
Dalam rangkaian acara apresiasi tersebut, Ketua Dewan Komisioner OJK juga menyampaikan harapannya agar program seperti ini dapat terus diperluas dan diduplikasi di daerah lain, sehingga lebih banyak desa yang dapat menikmati manfaat dari kolaborasi antara dunia perbankan dan masyarakat.
BSI berkomitmen untuk menghadirkan layanan perbankan berbasis syariah yang inovatif dan inklusif. Melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat dan UMKM, BSI hadir untuk memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pengembangan ekonomi daerah serta mewujudkan inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat.[]