Sabtu, 14 Juni 2025
Beranda / Ekonomi / Ketua TP PKK Aceh Kunjungi UMKM “Dapu Sale Cek Dar” di Pidie

Ketua TP PKK Aceh Kunjungi UMKM “Dapu Sale Cek Dar” di Pidie

Kamis, 12 Juni 2025 17:45 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua TP-PKK Aceh, Ny. Marlina Muzakir, saat menyambangi Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Pengolahan Pisang “Dapu Sale Cek Dar” di Jalan Medan-Banda Aceh, kawasan Simpang Laweung, Kabupaten Pidie, Kamis (12/6/2025). [Foto: Humas Aceh]


DIALEKSIS.COM | Sigli - Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Marlina Muzakir, menyambangi usaha rumahan pengolahan pisang “Dapu Sale Cek Dar” di Jalan Medan-Banda Aceh, kawasan Simpang Laweung, Kabupaten Pidie, Kamis (12/6/2025). 

Kunjungan ini merupakan bentuk dukungan Marlina terhadap pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di Aceh.

Kehadiran Marlina bermula saat ia dalam perjalanan pulang dari Sigli menuju Banda Aceh. Di tengah perjalanan, ia melihat sebuah lapak penjualan jajanan tradisional di tepi jalan dan memutuskan untuk singgah.

Usaha tersebut bernama “Dapu Sale Cek Dar”, milik Nazaruddin (52), yang dikelola bersama istrinya. Mereka menjajakan olahan pisang, mulai dari pisang sale original hingga pisang sale goreng. Pisang sale original dijual dengan harga Rp40.000 per kilogram, sementara pisang sale goreng dijual Rp70.000 per kilogram.

Marlina tampak antusias menyapa dan berbincang dengan istri Nazaruddin yang tengah menggoreng pisang sale dalam wajan besar berisi minyak panas. Bahkan, Marlina sempat turun tangan membantu proses penggorengan. Ia terlihat cekatan dan bersemangat.

Di sela kunjungannya itu, Marlina kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong kemajuan UMKM sebagai fondasi ekonomi keluarga.

“Saya selalu berdoa dan berharap agar usaha-usaha kecil seperti ini bisa terus tumbuh dan berkembang di Aceh,” ujar Marlina.

Marlina berharap, dengan perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, UMKM seperti milik Cek Dar dapat terus bertahan dan menjadi bagian dari penggerak ekonomi lokal di Aceh.

Sementara itu, Nazaruddin mengatakan bahwa usahanya telah berjalan selama tiga tahun, dengan target pembeli utama adalah para pengguna jalan lintas Medan-Banda Aceh. Rata-rata pendapatan hariannya berkisar antara Rp2 juta hingga Rp3 juta.

“Alhamdulillah sehari kadang bisa 2 juta hingga 3 juta,” kata Nazaruddin.

Namun, dalam satu tahun terakhir, Nazaruddin mengaku merasakan omzet usahanya mengalami penurunan. Saat ini, ia hanya mampu meraih pendapatan harian sekitar Rp1 juta hingga Rp2 juta. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI