Komitmen Prabowo untuk Kesejahteraan Petani dan Nelayan Sejalan dengan Prinsip Ekonomi syariah
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Ketua Studi Ekonomi Islam Wilayah Aceh, Fathur (kanan). [Foto: Dokumen untuk dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Studi Ekonomi Islam Wilayah Aceh, Fathur, menyampaikan pandangannya mengenai kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang baru terpilih, khususnya dalam hal komitmen beliau terhadap ekonomi syariah dan kesejahteraan rakyat.
Dalam wawancaranya, Fathur menekankan bahwa Prabowo memiliki visi yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, terutama bagi rakyat kecil, serta memperluas penerapan prinsip ekonomi syariah di Indonesia.
Fathur memulai dengan menggarisbawahi latar belakang Prabowo sebagai purnawirawan TNI yang, menurutnya, menjadi landasan dalam penerapan prinsip-prinsip komitmen yang tegas.
"Sebagaimana yang telah beliau sampaikan selama kampanye dan debat, ada beberapa prinsip yang selalu ditekankan oleh beliau, yaitu keadilan, inklusi, dan kesejahteraan," jelas Fathur kepada Dialeksis.com, Selasa (22/10/2024).
Ia menambahkan bahwa Prabowo secara konsisten menyuarakan pentingnya pemerataan ekonomi bagi seluruh rakyat, termasuk mereka yang berada di sektor bawah seperti petani, nelayan, dan profesi lainnya yang sering kali terabaikan oleh pemerintahan sebelumnya.
Dalam pandangan Fathur, kesejahteraan rakyat yang diusung oleh Prabowo sangat sejalan dengan prinsip ekonomi syariah, yang menitikberatkan pada kesejahteraan umat secara keseluruhan.
"Prinsip ekonomi syariah yang kami pelajari menekankan kesejahteraan seluruh umat. Dan Pak Prabowo sejalan dengan hal ini, terutama bagi rakyat kecil seperti petani dan nelayan yang dulunya tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah," tambahnya.
Lebih lanjut, Fathur menyoroti pentingnya penerapan prinsip halal dalam bisnis dan usaha, yang diharapkan dapat ditingkatkan di bawah kepemimpinan Prabowo.
"Prabowo telah menyampaikan bahwa beliau ingin mengembangkan bisnis secara halal. Hal ini penting karena prinsip bisnis halal juga merupakan salah satu prinsip utama dalam ekonomi syariah," jelasnya.
Fathur juga menyoroti tentang industri halal yang semakin berkembang, khususnya di sektor pariwisata dan makanan.
Ia berharap pemerintah di bawah Prabowo dapat memperketat sertifikasi halal untuk memastikan kepercayaan konsumen, terutama di luar Aceh.
"Di Aceh, mungkin masyarakat masih percaya akan kehalalan produk makanan, tetapi di luar Aceh, sertifikasi halal menjadi sangat penting untuk memastikan kehalalan tempat dan peralatan masak," kata Fathur.
Selain itu, Fathur juga berbicara mengenai pentingnya pengembangan sektor keuangan syariah di Indonesia.
Ia mengapresiasi langkah pemerintah pada tahun 2020 yang telah menggabungkan bank-bank syariah menjadi satu entitas besar, yakni Bank Syariah Indonesia (BSI).
Namun, ia menilai bahwa BSI yang saat ini menjadi satu-satunya bank syariah milik pemerintah perlu mendapatkan kompetisi yang sehat.
"Kami berharap di bawah kepemimpinan Pak Prabowo, beliau bisa membuka peluang bagi bank syariah baru untuk menjadi pesaing BSI. Saat ini, BSI menjadi satu-satunya bank syariah pemerintah, dan ini berpotensi menciptakan monopoli dalam penerapan syariah di sektor perbankan Indonesia," ungkap Fathur.
Menurutnya, adanya lebih dari satu bank syariah pemerintah akan meningkatkan persaingan sehat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.
Fathur mencontohkan bagaimana bank-bank konvensional di bawah pemerintah memiliki beberapa entitas, sementara bank syariah hanya ada satu.
"Kenapa hanya bank syariah yang hanya ada satu? Ini harus menjadi evaluasi bagi pemerintah ke depannya," tegasnya.
Dalam kampanye Prabowo, salah satu janji yang disampaikan adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah di Asia Tenggara.
Fathur melihat ini sebagai kesempatan besar bagi Indonesia untuk memperluas sektor ekonomi syariah di kancah internasional, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Ia berharap bank syariah milik pemerintah dapat berkembang dan memperluas jangkauannya, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.
"Kami mendukung rencana Prabowo untuk menjadikan Indonesia pusat ekonomi syariah di Asia Tenggara. Dengan adanya lebih dari satu bank syariah milik pemerintah, sektor ini akan semakin kuat dan mampu bersaing di tingkat global," tambah Fathur.
Fathur menekankan pentingnya evaluasi terus-menerus terhadap kebijakan ekonomi syariah di Indonesia.
Ia berharap Prabowo akan membawa perubahan signifikan dalam pengembangan ekonomi syariah, serta memperhatikan kepentingan rakyat kecil yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.
"Kami berharap di bawah kepemimpinan Pak Prabowo, prinsip-prinsip keadilan, inklusi, dan kesejahteraan dalam ekonomi syariah dapat diterapkan dengan lebih baik, sehingga Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam mengembangkan ekonomi syariah yang inklusif dan berkeadilan," pungkas Fathur. [nh]