Nazar Jajaki Bisnis Nilam, dari Politik ke Pemberdayaan Ekonomi
Font: Ukuran: - +
Reporter : Arn
Kunjungan mantan wagub Aceh Muhammad Nazar ke pusat bisnis nilam Universitas Syiah Kuala (USK). Foto: Kolase Dialeksis.com
DIALEKSIS.COM | Aceh - Muhammad Nazar, mantan pejabat Aceh, menunjukkan minat serius terhadap pengembangan industri minyak nilam. Pada Kamis, 25 Juni 2024, Nazar mengunjungi pusat bisnis nilam Universitas Syiah Kuala (USK) untuk mempelajari prospek komoditas ini.
"Pemberdayaan ekonomi rakyat melalui inovasi komoditas lokal Aceh adalah kunci," ujar Nazar kepada Dialeksis.com saat dihubungi pasca kunjungannya.
Nazar melihat Atsiri Research Center (ARC)-PUIPT Nilam Aceh USK sebagai wujud pengembangan potensi komoditas Aceh. "Inovasi ilmu pengetahuan terhadap potensi Aceh dapat menghasilkan produk bernilai tambah tinggi," tambahnya.
Dr. Syaifullah Muhammad, Kepala ARC-PUIPT Nilam Aceh USK, menyambut positif kunjungan Nazar. "Ini peluang besar untuk memperluas bisnis nilam USK," kata Syaifullah.
Menurut Syaifullah, Nazar menunjukkan pemahaman mendalam tentang potensi pasar nilam. "Beliau mampu mengidentifikasi industri nilam di luar Aceh berdasarkan segmentasi negara-negara besar," ungkapnya.
Kunjungan ini menarik perhatian mengingat potensi besar industri nilam Aceh. Dr. Syukry Abdullah, pakar ekonomi dari USK, mengatakan, "Nilam Aceh memiliki kualitas yang diakui dunia. Pengembangan industri ini bisa menjadi penggerak ekonomi daerah."
Kolaborasi antara pengusaha berpengalaman seperti Nazar dan lembaga riset seperti ARC-PUIPT Nilam Aceh USK dinilai berpotensi membuka peluang baru bagi industri nilam Aceh. Diharapkan, langkah ini dapat mendorong inovasi dan peningkatan nilai tambah produk nilam lokal.
Ahmadi menambahkan, "Jika dikelola dengan baik, industri nilam bisa menjadi salah satu tulang punggung ekonomi Aceh." Namun, ia menekankan pentingnya strategi yang tepat dalam pengembangan dan pemasaran produk untuk memaksimalkan potensi ekonomi nilam Aceh.