Jum`at, 07 Maret 2025
Beranda / Ekonomi / Perhiasan Emas Sumbang Inflasi Dominan pada Februari 2025

Perhiasan Emas Sumbang Inflasi Dominan pada Februari 2025

Kamis, 06 Maret 2025 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Toko Emas Fasific Panton Labu, Aceh Utara. [Foto: Nora/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Aceh mengalami inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 0,41 persen pada Februari 2025, dengan penyumbang inflasi paling dominan dari komoditas perhiasan emas.

"Artinya harga barang rata-rata naik sebesar 0,41 persen, tetapi lebih rendah dibandingkan inflasi Februari 2024," kata Fungsional Madya BPS Aceh, Haifa Sari, dalam keterangannya, Kamis (6/3/2025).

Ia menjelaskan, inflasi tahunan Aceh pada Februari 2025 didorong oleh kenaikan harga emas perhiasan sebesar 0,44 persen dan kenaikan harga beberapa komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau seperti tarif air minum Perusahaan Air Minum (PAM) 0,31 persen, sigaret kretek mesin (SKM) 0,30 persen, minyak goreng 0,23 persen, dan ikan dencis 0,16 persen.

"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau ini memiliki inflasi tertinggi sebesar 3,39 persen dengan andil 1,27 persen," ujarnya.

Sementara itu, kata dia, komoditas yang menahan laju inflasi tahunan Aceh pada Februari 2025, yakni tarif listrik -2,19 persen, tomat -0,27 persen, kangkung -0,06 persen, daun singkong -0,03 persen, dan bensin -0,02 persen.

Haifa juga menyampaikan, inflasi tahunan terjadi di hampir seluruh kota indeks harga konsumen (IHK) yang diukur, yakni Kota Banda Aceh, Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Barat, Aceh Tamiang, kecuali Aceh Tengah yang mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi di Kota Lhokseumawe sebesar 1,32 persen sedangkan paling rendah terdapat di Kota Banda Aceh sebesar 0,07 persen sedangkan Kabupaten Aceh Tengah mengalami deflasi tahunan 0,12 persen," tuturnya.

Untuk inflasi bulanan (month-to-month/mtm), BPS mencatat Aceh mengalami deflasi sebesar 0,48 persen pada Februari 2025.

Komoditas penyumbang dominan deflasi Aceh secara bulanan yaitu perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan deflasi sebesar -3,73 persen dan memberikan andil deflasi sebesar -0,54 persen.

Selain itu, deflasi bulanan di Aceh juga dipengaruhi oleh penurunan tarif listrik -0,58 persen, diikuti bawang merah -0,14 persen, telur ayam ras -0,10 persen, cabai merah -0,08 persen, dan daging ayam ras-0,07 persen. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
bank Aceh
dpra
bank Aceh pelantikan