Program Entrepreneur Hub Jadi Solusi Atasi Masifnya Deindustrialisasi
Font: Ukuran: - +
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki. [Foto: Net]
DIALEKSIS.COM | Bali - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) gencar melakukan roadshow ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk mengkampanyekan program Entrepreneur Hub sebagai solusi untuk mengatasi deindustrialisasi yang sedang terjadi.
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menjelaskan perkembangan teknologi di belahan dunia memicu pengurangan jumlah tenaga kerja secara besar-besaran pada industri manufaktur demi alasan efisiensi. Akibatnya banyak industri yang enggan melakukan ekspansi ke negara berkembang termasuk ke Indonesia karena hanya dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/ AI) sebuah perusahaan dapat menghemat biaya produksi dengan hasil yang optimal.
Apabila hal ini dibiarkan saja, maka akan terjadi badai pengangguran yang berdampak fatal yang pada akhirnya hanya akan memperbesar porsi usaha mikro. Oleh sebab itu, program Entrepreneur Hub diharapkan bisa menjadi titik awal bagi pemerintah untuk mendorong penciptaan entrepreneur baru dan sumber ekonomi baru berbasis kampus.
"Kita harus melahirkan entrepreneur baru sebab kita punya banyak potensi. Program penciptaan entrepreneur ini di banyak negara tercipta karena by design bukan by accident," kata MenKopUKM Teten Masduki dalam keterangannya, dikutip Kamis (5/9/2024).
Program Entreprenuer Hub ini banyak menggandeng kampus atau perguruan tinggi di berbagai wilayah di Indonesia karena KemenKopUKM ingin mendorong tumbuhnya wirausahawan muda yang terdidik sehingga memiliki daya saing yang tinggi. Melalui program ini, generasi muda tidak perlu lagi bergantung pada lapangan kerja yang disediakan oleh pemerintah atau swasta, melainkan mampu mandiri menciptakan lapangan kerja.
"Kami konsern menggandeng kampus-kampus dengan program ini untuk melahirkan entrepreneur baru sebagai sumber ekonomi baru sebab hasil riset menunjukkan bahwa 75 persen anak muda ingin jadi pengusaha," kata MenKopUKM Teten Masduki.
Program kewirausahaan berbasis kampus ini dinilai potensial mendongkrak kemampuan pendapatan perkapita karena basis usaha yang dibangun berdasarkan hasil riset atau penelitian yang kerap dipadukan dengan teknologi. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk membawa Indonesia menjadi negara maju dengan target pendapatan perkapita sebesar 30.300 dolar AS di tahun 2045 dari posisi saat ini yang berada di level 4.191 dolar AS per kapita per tahun sesuai data yang dicanangkan Bappenas.
"Nah bagaimana kita bisa mencapai itu apabila level usaha kita masih didominasi sektor mikro," kata Menteri Teten.
Menteri Teten berharap melalui program Entrepreneur Hub ini para mahasiswa yang ingin menjadi wirausaha dapat difasilitasi dengan berbagai program pendampingan hingga inkubasi bisnis oleh kampusnya. Bahkan apabila dimungkinkan tugas akhir dari mahasiswa dapat diubah tidak lagi berupa karya tulis melainkan bentuk nyata dari bisnis yang telah dirintis. [*]
- Permintaan Terus Naik, Potensi Bisnis Ekspor Ikan Hias Sangat Menjanjikan
- Manfaatkan Penghasilan untuk Keperluan Produktif Lewat Pemahaman Literasi Keuangan
- Dorong Penggunaan Platform Digital Lokal, KemenKopUKM: Perluas Multiplier Effect Sektor Ekonomi
- Pemko Lhokseumawe Luncurkan Inovasi Dalam Penyusunan Laporan