DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah bersama para eksportir menyatakan siap mendukung penuh rencana Pemerintah Aceh melakukan ekspor melalui Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara, dengan tujuan Malaysia. Ekspor perdana dijadwalkan berlangsung pada Oktober mendatang.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh Tengah, Mawardi Munthe, mengatakan saat ini sedikitnya ada dua produk unggulan dari Aceh Tengah yang siap menembus pasar internasional, yakni kerajinan Kerawang Gayo dan Kopi Gayo.
“Kalau kita lihat UKM di Aceh Tengah dan beberapa komoditi, kami siap. Asalkan kebutuhan fasilitas di pelabuhan disiapkan, baik legalitas maupun perizinan,” kata Mawardi kepada Dialeksis.com, Jumat (26/9/2025).
Hal senada juga disampaikan eksportir Kopi Gayo, Rahmah. Menurutnya, sejak 2012 pelaku usaha kopi di Aceh Tengah telah rutin mengekspor kopi ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, melalui Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara.
“Kami ingin kopi diekspor juga melalui Pelabuhan Aceh Utara, tidak lagi lewat Belawan. Biayanya lebih murah dan jaraknya lebih dekat, dari Takengon ke Lhokseumawe. Artinya kami dukung 100 persen,” ujar Rahmah.
Rahmah menambahkan, koperasi yang ia kelola mampu mengekspor hampir 100 ton kopi per bulan, atau setara 65 kontainer. Dengan adanya wacana ekspor lewat Krueng Geukueh, pihaknya siap memenuhi permintaan pasar, baik dari Malaysia maupun negara lainnya.
“Siapapun yang ingin membeli Kopi Gayo, kami tawarkan produk yang sudah bersertifikat organik, feltret, maupun konvensional,” tambahnya.
Para pelaku usaha berharap, Pemerintah Aceh tidak hanya memfasilitasi ekspor langsung ke Malaysia, tetapi juga membuka peluang ke Singapura yang dikenal sebagai pusat perdagangan internasional.