Kamis, 20 November 2025
Beranda / Ekonomi / UMKM Kreatif Didorong Naik Kelas, KemenUMKM Resmikan Holding Fesyen dan Kerajinan

UMKM Kreatif Didorong Naik Kelas, KemenUMKM Resmikan Holding Fesyen dan Kerajinan

Kamis, 20 November 2025 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Indri

Kementerian UMKM memperkuat rantai pasok industri kreatif nasional dengan meluncurkan Holding UMKM klaster fesyen dan kerajinan tangan di Klaten, Jawa Tengah. [Foto: dok. KemenkUMKM]


DIALEKSIS.COM | Klaten - Kementerian UMKM memperkuat rantai pasok industri kreatif nasional dengan meluncurkan Holding UMKM klaster fesyen dan kerajinan tangan di Klaten, Jawa Tengah. Langkah ini diarahkan untuk mendorong pelaku mikro dan kecil naik kelas lewat kemitraan terstruktur berbasis klaster.

Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM, Bagus Rachman, menyebut holding menjadi penghubung antara UMKM mikro-kecil dengan usaha menengah dan industri besar. Melalui skema ini, pelaku usaha mendapatkan akses pembiayaan, pendampingan, hingga pemasaran yang lebih kuat.

Ia menambahkan bahwa pelaku usaha menengah berperan menyelesaikan berbagai persoalan klasik UMKM, mulai dari produksi, standardisasi mutu, hingga penguatan rantai pasok.

Sektor fesyen dipilih karena kontribusinya besar terhadap ekonomi nasional, yakni Rp249,67 triliun ke PDB serta ekspor Rp238,37 triliun pada 2024. Sementara industri kerajinan tangan yang memiliki lebih dari 700 ribu unit usaha mencatat ekspor sekitar Rp11,03 triliun.

Dua perusahaan ditunjuk sebagai operator holding: PT Lurik Prasojo untuk sektor fesyen dan CV Agil Craft Indonesia untuk sektor kerajinan tangan. Keduanya dinilai mampu mengoordinasikan perajin, mengelola inkubasi bisnis, dan menjaga kesinambungan pemasaran.

PT Lurik Prasojo saat ini menggandeng lebih dari 250 perajin perempuan, sementara Agil Craft telah mengekspor 95% produknya ke berbagai negara, termasuk Jepang, Belanda, Portugal, hingga Afrika Selatan.

Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo mengapresiasi program tersebut dan menyebut lurik sebagai komoditas budaya yang potensial bersaing global.

Peluncuran holding ditandai dengan penandatanganan kerja sama dan penyaluran KUR BRI kepada para perajin sebagai simbol dukungan pada industri kreatif daerah. [in]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI