Beranda / Ekonomi / UTU Optimalkan Peran Akademik untuk Majukan Industri Perikanan dan Kelautan Aceh

UTU Optimalkan Peran Akademik untuk Majukan Industri Perikanan dan Kelautan Aceh

Jum`at, 07 Februari 2025 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Indri

Gedung rektorat Universitas Teuku Umar. Foto: Ist

DIALAKSIS.COM | Meulaboh - Universitas Teuku Umar (UTU) mengukuhkan komitmennya dalam membesarkan industri perikanan dan kelautan di Aceh melalui sinergi antara dunia kampus dan pelaku industri. Rektor UTU, Prof. Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si., menyampaikan bahwa pemanfaatan potensi akademik menjadi kunci utama peningkatan daya saing sektor ini.

“Di UTU, kami memiliki Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) serta Prodi Magister Perikanan yang pertama di Sumatera. Semua program studi kami diarahkan untuk mendukung core product UTU, yaitu Agro dan Marine Industry,” ujar Rektor Ishak Hasan dalam diskusi bersam wartawan Dialeksis, Jumat (7/2/2025).

UTU memetakan strategi penguatan industri perikanan dan kelautan ke dalam tiga lini utama:

1. Penguatan di Hulu

Modernisasi teknologi perikanan tangkap, perluasan area pesisir untuk budidaya perikanan tambak, dan peningkatan teknologi huchery dalam budidaya bibit (seperti baby lobster, udang, kerapu, dan kepiting) menjadi fokus awal untuk meningkatkan produktivitas sejak tahap produksi.

2. Penguatan di Menengah

Pengembangan holding company usaha nelayan, pendirian bank nelayan, industri alat tangkap dan suplai peralatan, lembaga penstabil harga, serta perluasan fasilitas cool storage dan perbaikan manajemen transportasi dan logistik menjadi upaya untuk menciptakan rantai pasok yang efisien dan berdaya saing.

3. Penguatan di Hilir

Pengembangan industri pengolahan hasil perikanan, modernisasi market nelayan, dan penguatan channel marketing produk perikanan diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah serta membuka akses pasar global.

Rektor UTU juga membagikan pengalaman kepada Dialeksis studi banding ke Korea Selatan sebagai inspirasi pengembangan sektor kelautan.

“Di kawasan Noryangjin, tepi Sungai Hangang, saya melihat bagaimana sinergi antara teknologi, inovasi, dan manajemen telah mengantarkan kemajuan pesat di sektor perikanan dan kelautan. Pembelajaran tersebut menjadi acuan bagi kami untuk mengoptimalkan potensi lokal,” jelasnya.

Menurut Prof Ishak dari berbagai data dan informasi yang dihimpun menunjukkan bahwa kolaborasi antara dunia kampus dan industri tidak hanya meningkatkan kualitas riset dan inovasi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktivitas dan akses pasar.

“Untuk itulah UTU optimis bahwa dengan dukungan sinergis tersebut, nelayan Aceh dapat bertransformasi menjadi pelaku industri modern yang mampu bersaing di tingkat regional bahkan global,” jelasnya.

Dengan langkah strategis pengembangan industri perikanan dan kelautan, Menurut Rektor UTU berharap mampu membuka peluang kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, sekaligus mendorong perkembangan industri perikanan dan kelautan sebagai motor penggerak ekonomi daerah.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI