kip lhok
Beranda / Feature / Hingar Bingar Soal Alhudri

Hingar Bingar Soal Alhudri

Selasa, 03 September 2024 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Bahtiar Gayo

Alhudri. Foto: net


DIALEKSIS.COM | Feature - Awalnya laksana pengantin baru dia dijemput ke Gayo Lues. Ahirnya jabatan sebagai Pj di negeri Tarian Saman ini dia tanggalkan. Hiruk pikuk pesta demokrasi dalam pertarungan merebut kekuasaan dia ikuti.

Alhudri resmi bertarung dalam Pilkada Aceh Tengah 2024, dia berpasangan dengan Alaidin Abu Abas dari Demokrat. Ada PDIP, PAN, Hanura dan Partai Ummat yang mengusungnya.

Mulailah sosialisasi kelapangan, 'cost politik' harus dikeluarkan dalam sebuah pesta. Pasangan All In ini disebut sebut merupakan pasangan yang kuat dan berpeluang memenangkan pertarungan.

Dialeksis.com yang mengikuti dinamika perpolitikan di negeri penghasil kopi itu, menyaksikan semangat “pertarungan” dalam Pilkada ini semakin terasa. Masing masing kandidat dan pendukungnya menyakini akan meraih kemenangan.

Iring-iringan panjang ketika mendaftarkan diri ke KIP Aceh Tengah menambah keyakinan para pendukungnya. Demikian dengan masaa All- In yang mendaftar ke KIP, mereka menyakini pasangan ini merupakan rival kuat bagi pasangan kandidat lainya yang ingin memperebutkan BL 1 G.

Namun dalam perjalanan, Alhudri tidak serius melanjutkan perjuangannya. Dia tidak mengikuti tes kesehatan yang diselenggarakan di RSUZA Banda Aceh. Isu beredar tentang mundurnya Alhudri menghiasi jagat maya.

Kemudian isu itu dibenarkan Fauzan Azima, Penasehat Muallim Center Aceh Tengah, yang merupakan karip dekat Alhudri. Alhudri resmi mundur dari percaturan politik di negeri penghasil kopi ini. Spontan nuansa perpolitikan di sana semakin hangat.

Sikap Alhudri untuk maju sebagai kandidat bupati dan untuk tidak maju itu merupakan haknya Alhudri. Tentunya dia juga sudah mempertimbangkan segala dampak dari keputusan yang diambilnya.

Demikian juga dengan partai pengusung dan timnya, juga punya hak untuk menentukan sikap. Apa upaya yang akan mereka lakukan untuk “melanjutkan” hingar bingar Pilkada ini, waktu yang akan menjawabnya.

Tentunya sebagai partai pengusung dan timnya Alhudri kecewa atas sikap dan keputusan mantan Pj Bupati Gayo Lues ini. Para pengusung ini mengakui sudah dikhianati.

Dalam keteranganya kepada media, para ketua partai pengusung ini mengakui sudah dibohongi. Namun mereka sepakat akan mencari pengganti Alhudri untuk melanjutkan perjuangan dalam pertarungan Pilkada.

“Alhudri telah membohongi partai koalisi. Dia mengatakan dirinya di cekal Bustami Hamzah yang tidak bersedia meneken surat pensiunnya.” kata Tarmina Lakiki, Ketua DPC Partai Demokrat Aceh Tengah di Banda Aceh, Senin (2/9/2024) kepada media.

Kepada Partai Pengusung Alhudri menjelaskan, surat pensiunnya tidak diteken oleh Pj Sekda Aceh Bustami Hamzah, dia dicekal. Keterangan itu untuk meyakinkan partai pengusung, soal pengunduran dirinya.

“Ini pembohongan luar biasa, Hudri mundur dari Paslon tanpa alasan yang kuat,” ujar Arwin Mega, Ketua DPD I PDI Perjuangan Aceh Tengah, yang juga merupakan timnya Alhudri.

Para ketua partai pengusung ini Tarmina Lakiki (Demokrat), Arwin Mega (PDIP), Ilhamuddin (PAN), Wajadal Muna (Ummat), dan Yaser Arafat (Hanura), sepakat untuk mencari pengganti Alhudri dan mereka akan menempuh upaya hukum atas pembohingan yang dilakukan Alhudri.

Hak Alhudri untuk Maju atau Mundur

Sebagai anak bangsa Alhudri punya hak menentukan sikapnya, maju dalam pertarungan Pilkada atau mundur dari dunia percaturan politik ini. Tentunya dia juga sudah memperhitungkan dampak dari keputusanya.

Mengapa Alhudri mundur di tengah jalan? Padahal Alhudri selama ini sudah mengeluarkan cost politik, sudah membawa masanya untuk melakukan pendaftaran di KIP Kamis 29 Agustus 2024.

Walau secara administrasi berkas para bakal calon petarung Pilkada ini belum diumumkan KIP, apakah memenuhi persyaratan atau tidak. KIP akan mengumumkan persyaratan administrasi pada 4 September ini.

Alhudri baru sebagai bakal calon, belum menjadi calon Bupati, dia belum mundur dari ASN. Menurutnya sebelum pihak KIP menetapkan personil Calon Bupati, dia belum mundur dari ASN. Dia baru akan mundur ketika pihak KIP menetapkan calon.

Dalam sebuah pertemuan dengan insan Pers di Kemili Takengon, Hudri menyebutkan, dia belum mundur dari ASN, namun dia sudah mundur dari jabatan Pj Bupati Gayo Lues. Dia baru akan mundur dari ASN ketika sudah ada nomor baju, artinya ketika KIP sudah menetapkan pasangan calon.

Kemudian Alhudri mengundurkan diri dari arena Pilkada, itu merupakan haknya dengan segala konsekwensi atas sikapnya. Namun apa pertimbangan mantan Kadisdik Aceh ini menngundurkan diri.

Soal mengundurkan diri, jawaban langsung dari Alhudri masih sulit didapat. Namun melalui orang kepercayaanya, Alhudri mengungkapkan alasanya mengundurkan diri dari pertarungan memperebutkan BL 1 G.

Penasehat Muallim Center Aceh Tengah, Fauzan Azima, dalam keteranganya kepada media menjelaskan, Alhudri dipastikan mundur dari pencalonan Bupati Aceh Tengah pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh Tengah 2024.

"Beliau menyatakan mundur dari Pilkada Aceh Tengah, dan saat ini masih berstatus ASN dengan jabatan Eselon II sebagai Staf Ahli Gubernur," kata Fauzan.

Putra kelahiran Takengon, Aceh Tengah ini lebih memilih mempertahankan jadi aparatur sipil negara. Karena ia bisa berbuat banyak untuk warga terbelakang di tengah- tenggara Aceh.

  "Saat ini, sudah tidak ada putra wilayah tengah yang menduduki posisi eselon II di Pemerintahan Aceh, dan Alhudri satu-satunya saat ini," ujar Fauzan.

Dijelaskan Fauzan, jika Alhudri maju di Pilkada, tentu generasi Gayo di Pemerintahan Aceh di tingkat eselon II tiada lagi. Politik itu dinamis dan kita jangan egois, mari belajar merelakan untuk kepentingan yang lebih besar, jelas Fauzan.

“Fikirkan juga saudara kita di Kaloy di Aceh Tamiang, Lokop Serbejadi dan Tampur di Aceh Timur. Doakan Alhudri diberikan kepercayaan untuk mengemban amanah sebagai ASN,” pinta Fauzan.

Mendapat pertanyaan Dialeksis.com, Fauzan belum mau menjelaskan secara detil apa amanah yang akan diemban Alhudri.

“Kita doakan saja semoga dipermudah Allah jalanya, Insya Allah semua ini kelak untuk kebaikan bersama, Alhudri berjuang bukan untuk kepentinganya, namun untuk kepentingan orang banyak,” sebut Fauzan.

Hingar bingar tentang mundurnya Alhudri, sampai saat ini masih banyak mendapat perhatian. Pembahasan tentang ini mengalir laksana air menyusuri muara. Bagaimana kelanjutan dari kisah hingar bingar politik ini? Ikuti saja dinamika politik di negeri beraroma kopi yang digemari dunia. *** Bahtiar Gayo


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda