Kamis, 25 Desember 2025
Beranda / Feature / Wakil Bupati Aceh Tengah Nyaris Terkubur di Sungai Bergang

Wakil Bupati Aceh Tengah Nyaris Terkubur di Sungai Bergang

Kamis, 25 Desember 2025 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Bahtiar Gayo
Muchsin Hasan Wakil Bupati Aceh Tengah nyaris "terkubur"di Sungai Bergang, ketika tali pengikat boks sling terputus. (foto/ Dok Humas)

DIALEKSIS.COM| Takengon- “ Ketaaasssss, tuuuuuussssss” terdengar keras. Boks pengangkut manusia di jembatan gantung seutas tali langsung oleng. Di bawahnya, kedalaman 15 meter terlihat air keruh yang deras diantara bebatuan besar.

Satu tali pengikat roda sling terputus. Di dalam boks ini, Muhcsin Hasan M. SP, Wakil Bupati Aceh Tengah oleng dari duduknya. Dia bersama sepeda motor trailnya terayun “ayun di tengah sungai, terdengar teriakan histeris.

Boks sebagai transpostasi di saat darurat ini terus melaju, sampai ke seberang. Orang nomor dua di Aceh Tengah cepat ditolong oleh relawan di seberang sungai. Muchsin Hasan selamat dari maut, dia nyaris terkubur di sungai yang deras di sela bebatuan besar ini.

Sungai desa di Bergang, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, harus dilalui Muhsin demi mencapai kampung di seberang yang terisolasi. Rabu (24/12/2025), Wakil Bupati Aceh Tengah dengan Honda trail menjenguk rakyatnya yang menderita akibat bencana.

Jembatan gantung dengan seutas tali sling, selama darurat dipergunakan masyarakat untuk sarana transportasi. Bukan hanya manusia yang diangkut melalui seutas tali ini, namun bantuan dan hasil pertanian rakyat juga menggunakan sling.

Muchsin Hasan, bersama sepeda motornya sekaligus diangkut ke seberang. Hal ini sudah sering dilakukan masyarakat setempat, mengangkut orang sekaligus dengan sepeda motor.

Tiba giliran Wakil Bupati Aceh Tengah, satu tali pengikat roda bagian belakang terputus di tengah sungai. Dentuman suaranya keras, membuat wakil bupati yang duduk oleng bersama sepeda motornya.

Namun sesampainya di seberang, usai menarik nafas, ada ucapan tasbih kepada Tuhan, Muchsin melanjutkan perjalanan dengan sepeda motor, menyapa dan memberi bantuan kepada warganya yang tertimpa musibah.

Di sela jalanan yang darurat, penuh lumpur dan bebatuan, trail Wakil Bupati Aceh Tengah menembus kampung Bergang, Karang Ampar dan Pantan Reduk. Kampung yang memasuki sebulan bencana masih terisolasi.

Hingga saat ini, ruas jalan Kampung Bergang menuju Kampung Karang Ampar dari Jembatan Ayun, masih menyisakan 14 titik longsor, dengan 5 titik di antaranya merupakan longsor berat. Kondisi ini menyebabkan akses masyarakat sangat terbatas dan menghambat distribusi bantuan.

Musibah banjir bandang ini, masih ada 1 warga di sana yang belum ditemukan. Muhcsin berharap rakyatnya untuk bersabar dan tabah menghadapi cobaan ini.

“Kami akan terus berupaya membuka isolasi ke Bergang, Karang Ampar dan Pantan Reduk. Alat berat yang sedang bekerja membuka akses jalan. Semoga proses pembukaan dan pemulihan jalan yang tertimbun longsor dapat berlangsung lebih cepat,”sebut Muchsin.

Ketika kembali dari perkampungan terisolir ini, wakil bupati Aceh Tengah bersama masyarakat meniti jembatan gantung. Dia ikut merasakan apa yang dilalui masyarakat selama ini, jembatan gantung dengan seutas tali itu menjadi penyambung hidup.

Tuhan masih memberikan kesempatan untuk Muchsin memperpanjang hidup di muka bumi ini. Dia terlepas dari maut diantara arus deras penuh bebatuan sungai Bergang. Dia masih diberikan amanah untuk mengurus rakyatnya yang saat ini cemas dan lelah tertimpa bencana.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI