5 Masalah Kesehatan Akibat Kurang Tidur
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Gangguan tidur menjadi masalah kesehatan yang meningkat signifikan di tengah pandemi. Penelitian di Belanda terhadap kelompok usia 18-70 menemukan, 32 persen responden mengeluh mengalami gangguan tidur umum.
Sementara itu, studi yang dilakukan di Norwegia di terhadap 1285 siswa sekolah menengah (usia 16-19 tahun) juga menemukan fakta terkait gangguan tidur. Penelitian tersebut menunjukkan, sekitar 10,4 persen masalah gangguan tidur tidak dapat diatasi dengan induksi perilaku.
Berdasarkan penelitian tersebut, dapat dikatakan kurang tidur menjadi masalah kesehatan yang berkembang di tengah pandemi. Kurang tidur ini dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan dan sayangnya masih sering diabaikan.
1. Meningkatkan risiko diabetes
Kurang tidur meningkatkan risiko terjadinya diabetes. Sementara durasi dan kualitas tidur yang optimal dapat meningkatkan kontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
2. Meningkatkan risiko obesitas
Kurang tidur yang dibiarkan berlarut-larut dapat meningkatkan risiko obesitas. Kondisi ini terkait dengan penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner, dan gagal jantung.
Selain itu, kurang tidur juga berkaitan dengan gangguan napas (sleep apnea) saat tidur. Kondisi ini meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit jantung. Sebab tekanan yang ditempatkan pada jantung lebih tinggi akibat kejadian kekurangan oksigen sepanjang malam. Risiko stroke juga meningkat berlipat ganda apabila waktu tidur kurang dari enam jam.
3. Memengaruhi kesehatan mental
Kurang tidur terkait dengan depresi, kecemasan, stres, dan gangguan kejiwaan lainnya.
4. Meningkatkan risiko beberapa jenis kanker
Kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko sejumlah kanker. Contohnya kanker usus besar dan kanker payudara. Hal ini juga dipicu oleh sleep apnea.
5. Meningkatkan risiko demensia Alzheimer
Kurang tidur juga memengaruhi kondisi otak sehingga dapat meningkatkan risiko demensia seperti Alzheimer. (Kompas)