Dialeksis.com - Bagi umat Muslim, pasti sudah mengetahui bahwa Nabi Muhammad SAW berbuka puasa hanya dengan mengonsumsi satu hingga tiga buah kurma. Ini yang kemudian diteladani oleh banyak umat Muslim seluruh dunia.

Di balik alasan tersebut, ternyata ada alasan ilmiah mengapa berbuka puasa dengan kurma sangat dianjurkan. Kurma kaya akan karbohidrat, serat, gula, magnesium dan potasium.

Dengan kandungan tersebut, dikutip dari Arab News, kurma bisa menaikkan kadar gula darah dengan cepat. Kandungan karbohidratnya yang tinggi memperlambat proses pencernaan sehingga Anda merasa kenyang lebih lama. Ini untuk memberi jeda setidaknya 20 menit sebelum Anda makan besar.

Mengacu pada nilai gizi dan kesehatan dari kurma, Dr. Hassan Mehdi, seorang dokter di Arfan Clinic mengatakan, kurma memiliki banyak mineral dan energi yang dibutuhkan untuk membantu tubuh tetap bugar dan sehat.

Kurma kini sudah bisa ditanam di beberapa negara, tak hanya di Arab. Ada banyak varietas kurma yang dibudidayakan. Amir Haj, Saidy, Khadrawy, dan Medjool adalah beberapa varietas dengan kandungan, rasa, dan kualitas bagus.

Kurma juga merupakan salah satu buah yang memiliki nutrisi, vitamin dan mineral penting yang diperlukan untuk pertumbuhan normal, pengembangan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Kurma segar terdiri dari daging lunak, mudah dicerna dan gula seperti fruktosa dan dekstrosa.

Selain itu, kurma mengandung serat yang dapat melancarkan pencernaan, membantu melindungi membran mukosa usus dari bahan kimia penyebab kanker yang mengikatnya di usus besar. Kurma juga menawarkan perlindungan terhadap degenerasi makula terkait usia, terutama pada populasi lanjut usia. Kurma bisa mencegah stroke dan penyakit jantung koroner.

Buah kurma juga kaya akan zat besi, kalium, kalsium, mangan, tembaga dan magnesium serta vitamin B kompleks, dan vitamin K. (Viva)