kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / BPOM RI Berkomitmen pada Mitigasi: Perbaikan Regulasi sebagai Langkah Konkret

BPOM RI Berkomitmen pada Mitigasi: Perbaikan Regulasi sebagai Langkah Konkret

Kamis, 11 Januari 2024 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Plt Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Rizka Lucia Andalusia. Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Nasional - Plt Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Rizka Lucia Andalusia, memastikan pemerintah tengah berupaya keras agar kejadian gagal ginjal akut sebagai imbas dari cemaran zat toksik di obat sirup tidak terulang. 

Dalam konferensi pers di Gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, pada Rabu (10/1/2024), Rizka menyampaikan beberapa langkah mitigasi yang telah diambil, salah satunya adalah perbaikan regulasi.

"Semua masalah pasti harus diselesaikan dan dimitigasi, dan perbaikan regulasi sudah dilakukan. Kami mengimbau kepada seluruh industri untuk patuh terhadap ketentuan yang berlaku," ujar Rizka.

Menurutnya, pengawasan terhadap industri akan terus diperluas sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan kasus serupa. 

Rizka juga menjelaskan bahwa proses hukum terhadap pelaku industri telah berlanjut, dengan peningkatan status kasus GGAPA ke tahap penyidikan oleh Bareskrim Polri.

Dalam konferensi pers tersebut, Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Brigjen Nunung Saifuddin, menyatakan bahwa penyidikan sudah dimulai setelah ditemukan unsur pidana dalam kasus yang menyebabkan dua ratusan anak meninggal dunia. Namun, hingga saat ini, belum ada penetapan tersangka.

Rizka menegaskan  sejauh ini tidak ada tindakan pidana yang diduga melibatkan pihak BPOM RI. 

"Berdasarkan UU Kesehatan, tindak pidana dilakukan bagi mereka yang dengan sengaja memproduksi obat tanpa memenuhi ketentuan," tegasnya.

Lebih lanjut, Rizka menjelaskan bahwa pengawasan terhadap produk di wilayah Indonesia akan terus diperketat, mengingat luasnya cakupan pengawasan. Total terdapat 326 korban gagal ginjal akut akibat cemaran zat toksik di obat sirup, dengan lebih dari 200 orang meninggal dunia.

Meskipun kasus ini telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat, BPOM RI berkomitmen untuk terus melakukan langkah-langkah konkret guna mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda