Cara Kurangi Gula Untuk Kesehatan, Ini Polanya
Font: Ukuran: - +
Foto: U-Report
Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Senin, 27 November 2017 - 17:50 WIB
Judul Artikel : Lima Manfaat Diet Gula untuk Kesehatan
Link Artikel : https://www.viva.co.id/blog/lifestyle/982029-lima-manfaat-diet-gula-untuk-kesehatan
Oleh : elsye1
DIALEKSIS.COM | Gayahidup - Menjalani diet gula atau membatasi asupan gula tambahan untuk jangka waktu tertentu dinilai cukup efektif mengurangi berat badan.
Tak hanya menurunkan berat badan, ada banyak manfaat diet gula lainnya. Misalnya saja mengurangi risiko terkena penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, masalah gigi, hingga jantung.
Menurut laporan National Institutes of Health (NIH), sebagian besar orang dewasa di Amerika Serikat gemar mengonsumsi gula tambahan yang berasal dari makanan dan minuman olahan.
Jumlah gula tambahan tersebut diperkirakan menyumbang 15 persen pada total kalori harian mereka. Jika dibiarkan, maka risiko terkena penyakit berbahaya bisa menjadi lebih besar.
Berdasarkan aturan, merujuk Kementerian Kesehatan Indonesia, batas konsumsi gula per hari adalah 10 persen dari total energi (200 Kkal). Konsumsi gula tersebut setara dengan 4 sendok makan per hari atau 50 gram per hari.
Sementara untuk gula tambahan dari sirup atau makanan lainnya masih boleh dikonsumsi. Asalkan tidak lebih dari 5 persen asupan energi total harian.
Dikutip dari Medical News Today, melakukan diet gula untuk detoksifikasi tubuh atau sebagai proses awal gaya hidup sehat memiliki beragam khasiat. Berikut diantaranya.
1. Menurunkan berat badan
Gula bisa dikatakan sebagai karbohidrat sederhana yang menyumbang kalori tinggi apabila dikonsumsi berlebihan. Sisa gula yang tidak terpakai di dalam tubuh kemudian disimpan sebagai lemak sehingga menyebabkan kenaikan berat badan. Ketika asupan gula dibatasi, tubuh otomatis menggunakan cadangan lemak untuk
2. Mengurangi risiko kanker kulit
Manfaat diet gula juga berdampak baik pada kesehatan kulit supaya terhindar dari risiko kanker kulit, psoriasis, penuaan dini, sampai mudah berjerawat.
The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology 2014 menjelaskan bahwa pola makan tidak sehat seperti terlalu berlemak serta tinggi gula dan garam, dapat memengaruhi kondisi kulit.
Menerapkan pola makan sehat seimbang serta membatasi asupan gula tambahan bisa mencegah terjadinya risiko penyakit kulit.
3. Mengurangi risiko penyakit kronis
Obesitas, sindrom metabolik, diabetes, kolesterol tinggi, permasalahan gigi, tekanan darah tinggi sampai jantung, merupakan penyakit yang disebabkan dari konsumsi gula berlebih.
Oleh karena itu, dengan mengurangi jumlah gula, risiko terkena penyakit kronis masih bisa dihindari. Ada banyak makanan pengganti gula tambahan yang lebih aman, misalnya madu, buah-buahan dengan rasa manis alami atau beralih ke stevia.
Melakukan diet gula memang tidak bisa dihentikan begitu saja. Anda dapat mencoba cara sederhananya seperti berikut.
1. Kurangi asupan gula secara perlahan
Hal terpenting yang harus diingat ketika mengubah pola makan lebih sehat adalah melakukannya secara bertahap tapi konsisten. Coba dengan menghindari permen manis atau minuman kemasan instan dan camilan tinggi gula lainnya. Kamudian, beralih-lah ke buah-buahan atau yogurt.
2. Selalu baca informasi nilai gizi
Sukrosa, glukosa, dekstrosa, fruktosa dan laktosa merupakan jenis gula tersembunyi yang banyak digunakan pada makanan serta minuman kemasan. Penting untuk selalu membaca informasi nilai gizi pada setiap label makanan dan minuman kemasan supaya Anda terhindar dari kalori kosong.
3. Hindari karbohidrat sederhana
Diet gula juga merekomendasikan Anda untuk tidak mengonsumsi karbohidrat sederhana. Jenisnya ada pasta, nasi putih, makanan dengan tepung terigu seperti gorengan atau kue-kue kering. Makanan dengan karbohidrat sederhana bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
Supaya manfaat diet gula yang Anda lakukan berdampak baik dan tidak sia-sia, pastikan tetap fokus mengonsumsi makanan utuh serta bernutrisi tinggi. Contohnya sayuran, buah, daging tanpa lemak, tahu tempe, ikan, biji-bijian, kacang, susu rendah lemak atau yogurt tanpa rasa, serta perbanyak minum air putih [cnnindonesia.com].