DIALEKSIS.COM I Chicago - Bukan merupakan sebuah rahasia jikalau produk Apple kerap memasarkan ponsel besutannya dengan harga selangit. Ketika memasarkan iPhone X tahun lalu, tak tanggung-tanggung gadget tersebut dibanderol dengan harga US$1.000, harga tersebut tentu jauh lebih tinggi melampaui ponsel flagship besutan kompetitor lainnya.

Menurut sebuah riset terbaru yang dilakukan oleh University of Chicago dan Biro Riset Ekonomi AS, terungkap bahwa kebanyakan orang di AS membeli produk Apple seperti iPhone dan iPad agar dianggap sebagai orang kaya. Meski faktanya tidak semua pengguna iPhone berasal dari golongan orang yang berada.

"Data yang kami terima sepanjang tahun, tidak ada perusahaan yang mampu memprediksi penggunanya berasal dari golongan berpenghasilan tinggi, seperti misalnya memiliki iPhone atau merek tertentu," tulis peneliti.

Penelitian yang dilakukan oleh Mariane Bertrand dan Emir Kamenica tersebut menggunakan data dari Mediamark Research Intelligense dengan sampel 6.394 orang AS. Riset ini dilakukan menggunakan kuesioner dan juga melalui pengumpulan informasi dengan wawancara secara tatap muka langsung.

Terdapat sekitar 69 persen pemilik iPhone dalam riset ini teridentifikasi berasal dari keluarga yang berpenghasilan tinggi.

Penelitian ini juga mengungkap bahwa iPhone memiliki kaitan erat dengan pandangan orang terhadap kelas ekonomi seseorang. Meskipun tidak secara spesifik disebutkan iPhone tipe mana yang bisa dikategorikan sebagai penanda kekayaan penggunanya.

Ditempat yang berbeda, lembaga riset Newzoo mencatat sebagian besar pengguna iPhone justru didominasi tipe lama. Sebut saja pengguna iPhone 6s sebesar 81 persen, iPhone 7 sebesar 19 persen, bahkan masih ada pengguna keluaran lama, yaitu iPhone 4. (CNN)