Kopi dan Diabetes: Bolehkah Dikonsumsi?
Font: Ukuran: - +
Penderita diabetes boleh minum kopi tapi jangan pakai gula dan susu. Foto: net
DIALEKSIS.COM | Gayahidup - Kopi telah menjadi bagian integral dari kehidupan banyak orang, sering dikonsumsi saat sarapan atau sore hari. Namun, bagaimana dengan penderita diabetes? Apakah mereka boleh minum kopi?
Banyak orang memulai hari dengan secangkir kopi. Minuman berkafein ini digemari karena efeknya yang dapat membangkitkan energi dan meningkatkan konsentrasi. Meskipun kopi umumnya aman dikonsumsi oleh orang dengan kondisi kesehatan normal, pertanyaan muncul mengenai keamanannya bagi penderita diabetes.
Mereka yang berjuang melawan kadar gula darah tinggi mungkin bertanya-tanya tentang hal ini. Jawabannya terletak pada fakta bahwa kopi mengandung bahan kimia tertentu selain kafein, yang mungkin memiliki efek samping menguntungkan bagi penderita diabetes.
Untuk memahami apakah kopi bisa dikonsumsi penderita diabetes, simak penjelasan berikut ini, seperti dilansir dari healthshots.com.
Kandungan Kopi dan Manfaatnya
Kopi tidak hanya mengandung kafein, tetapi juga banyak zat kimia lainnya, termasuk polifenol. Polifenol memengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda-beda. Molekul ini dapat meningkatkan sifat antioksidan, yang diketahui dapat melawan radikal bebas hasil dari stres oksidatif dalam tubuh.
Kopi yang kaya antioksidan dapat membantu melawan peradangan dan stres oksidatif. Menurut ahli gizi Avni Kaul, kedua kondisi tersebut telah dikaitkan dengan diabetes dan komplikasinya. Dengan demikian, secara tidak langsung, kopi dapat memberi efek baik bagi penderita diabetes.
Selain itu, antioksidan juga berperan besar dalam menjaga kesehatan jantung. Orang dengan diabetes lebih rentan terkena penyakit jantung dan stroke. Mengonsumsi makanan kaya antioksidan dapat membantu mengurangi risiko tersebut.
Kopi dan Risiko Diabetes
Selain membantu mengurangi risiko komplikasi akibat diabetes, kopi juga dapat menekan risiko terkena diabetes. Kopi mengandung mineral seperti magnesium dan kromium. Meningkatkan asupan magnesium dapat membantu menekan risiko terkena diabetes tipe 2.
Namun, perlu diingat bahwa kopi hanya mengandung sejumlah kecil mineral dibandingkan makanan lain. Oleh karena itu, jangan hanya mengandalkan kopi untuk asupan vitamin atau mineral harian.
Menurut penelitian yang dikutip Health Shots, minum 3 hingga 4 cangkir kopi setiap hari dapat membantu menekan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2. Dalam penelitian tahun 2014, orang yang menambah asupan kopi lebih dari 1 cangkir per hari selama 4 tahun memiliki risiko 11 persen lebih rendah terkena diabetes tipe 2.
Kopi Hitam dan Gula Darah
Kopi hitam tanpa tambahan gula tidak menyebabkan lonjakan gula darah atau kadar glukosa darah. Hal ini menjadi kabar baik bagi penderita diabetes yang suka minum kopi hitam.
Namun, menurut penelitian, kafein dalam kopi dapat menghambat sensitivitas insulin, yang akhirnya membuat kopi menjadi pilihan yang kurang ideal. Meski demikian, kopi mengandung senyawa bioaktif tertentu, seperti asam klorogenat, polifenol, kromium, atau magnesium yang dapat meningkatkan metabolisme glukosa dan sensitivitas insulin. Senyawa bioaktif ini dapat mengimbangi efek dari kafein.
Rekomendasi untuk Penderita Diabetes
Penderita diabetes bisa mengonsumsi kopi tawar tanpa tambahan gula atau pemanis lainnya. Selain memengaruhi lonjakan gula darah, minum kopi dengan pemanis juga akan menghilangkan manfaat kopi.
Zat tambahan ini dapat meningkatkan asupan kalori dan berdampak negatif pada kontrol gula darah. Ahli gizi Avni Kaul menekankan kepada penderita diabetes untuk memantau respon mereka terhadap kopi dan menghindari zat tambahan dalam kopi.
Penderita diabetes juga lebih disarankan minum kopi rendah kafein atau tanpa kafein untuk mendapatkan manfaat maksimal. Mereka pun dapat mengonsumsi kopi sebelum berolahraga untuk menurunkan risiko lonjakan gula darah.