Pilihan Homestay atau Guesthouse Saat Liburan ke Negeri Jiran
Font: Ukuran: - +
Dialeksis ֟ Kuala Lumpur – Salah satu faktor yang melengkapi liburan adalah pilihan akomodasi yang digunakan. Dengan perkembangan aplikasi pemesanan secara daring seperti saat ini, pilihan memilih akomodasi bisa disesuaikan dengan kemampuan kantong dan juga pilihan fitur yang ditawarkan.
Di masa lalu, pilihan akomodasi hanya tersekat pada hotel dan motel atau inn. Saat ini model akomodasi yang digunakan ada dalam wujud guesthouse atau homestay. Homestay biasanya di wilayah yang masih tidak terlalu padat, semisal liburan ke taman bunga atau wilayah perkebunan atau wilayah pesisir yang jauh dari pusat kota, seperti di Brastagi, Tomohon, Pantai Senggigi, Pantai Lhoknga, dll.
Saat ini, pilihan yang mulai banyak dimanfaatkan oleh liburan keluarga adalah menyewa guesthouse atau apartemen. Di Malaysia, model guesthouse lebih dipilih oleh keluarga karena memiliki ruangan yang luas. Rata-rata mereka memiliki luas bangunan 45-60 m2. Bandingkan dengan hotel bujet yang memiliki luas ruangan 14-18 m2 atau hotel bintang yang biasa maksimal ruangan hanya "30" m2.
Dialeksis.com ketika berliburan ke Kuala Lumpur beberapa waktu lalu memilih guesthouse yang berada di dekat pusat belanja di Kuala Lumpur. Nama guesthouse yang dipilih adalah Maxhome yang terletak di apartemen Swiss Garden Residence. Letaknya berada di Jalan Pudu Bukit Bintang. Hanya berjarak 300 meter dari pusat keramaian di Bukit Bintang dan hanya sekitar 1 km dari pusat belanja murah, Petaling Street atau sering disebut sebagai China Town di Kuala Lumpur.
Residen ini adalah model dari tempat tinggal masyarakat modern. Ia memadukan antara desain yang canggih dan juga dengan aspek kesejarahan kota tua di Kuala Lumpur. Sangat cocok dengan model keluarga modern yang efesien dan senang dengan privasi yang terjaga dengan baik. Di apartemen ini juga tersedia pelbagai fasilitas publik dan olahraga seperti tempat bermain anak, tempat fitness, kolam renang, mini market, dan juga spa.
Dengan fasilitas yang serba komplit seperti alat dapur, mesin cuci, kompor listrik, pengering rambut, microwave, kita bisa mengerjakan apa saja secara mudah. Di pagi hari kita bisa mempersiapkan sarapan sendiri dan juga sambil mencuci pakaian yang telah kotor, sehingga kita tak perlu memindahkan lemari rumah ke hotel tempat liburan.
Dengan harga guesthouse sekitar 500-700an ribu per malam, kita bisa mengajak liburan keluarga dengan jumlah anggota 4-8 orang. Model guesthouse di KL ini tidak lagi dipandu oleh pegawai hotel. Kunci kamar tinggal kita ambil di mailbox saat check in dan letakkan kembali ke tempat semula. Saat libutan lalu dialeksis.com memilih apartemen yang seharga Rp. 500an ribu dengan satu kamar tidur, satu sofa yang terdapat di ruang tamu, dan meminta ektra matras, yang harus kita pesankan saat memesan kamar. Untuk ekstra matras disediakan gratis.
Biasa jadwal check in untuk model apartemen ini dimulai pukul 15.00 pm dan check out pukul 11.00 am. Semua panduan biasanya sudah dikirim ke nomor whatsapp kita. Pelayannya juga dengan senang hati menjawab semua kesulitan yang kita alami. Tentu saja jika kita tahu, tak ada yang sulit. Namun, karena banyak apartemen di KL dikelola oleh masyarakat Tionghoa, maka komunikasi biasanya menggunakan bahasa Inggris.
Masyarakat modern ditandai dengan kemampuan melayani sendiri semua keperluannya, dan tidak seperti feodal lama yang semuanya perlu asisten dan pembantu. Enjoy your holiday! (*)