Polem Coffee Premium: Secangkir Kopi, Sejuta Cerita di Peunayong
Font: Ukuran: - +
Reporter : Arn
Suasana Warkop Polem Coffee Premium, Selasa (28/1/2025). [Foto: dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pagi itu, hawa segar memeluk lembut Jl. T. Panglima Polem No.119, Peunayong. Warung Polem Coffee Premium menjadi tujuan hati yang tak tergantikan. Semangat menyeruput kopi khas Polem menggerakkan langkah menuju kedai kopi yang dikenal akan kualitasnya ini.
Begitu tiba, keramaian langsung menyambut. Bukan hal mengejutkan, sebab Polem Coffee memang magnet para pecinta kopi. Namun, yang mencuri perhatian saya justru diskusi hangat di antara sekumpulan ibu-ibu yang baru selesai berolahraga. Duduk santai dengan wajah segar, mereka berbagi harapan besar untuk Aceh yang akan dipimpin oleh Muzakir Manaf, atau yang akrab disapa Mualem.
“Iya, semoga beliau serius membenahi birokrasi dan pelayanan publik di semua sektor,” ujar salah satu ibu berjilbab hijau yang ternyata seorang ASN di Sekda Provinsi Aceh. Harapan itu disambut anggukan penuh keyakinan dari rekan-rekannya.
Ibu berjilbab krem di sebelahnya menambahkan, “Yang paling penting, Mualem harus memastikan program-programnya benar-benar berdampak, terutama untuk ibu dan anak. Jangan sampai hanya menjadi visi dan misi tanpa realisasi.”
Tak jauh dari perbincangan itu, ada cerita berbeda dari kelompok di depan saya. Seorang pria berkacamata, dengan gaya santai namun tegas, mengulas dunia otomotif. Topiknya? Rivalitas antara mobil Korea dan China.
“Kualitas Hyundai dan KIA sekarang luar biasa! Fiturnya inovatif, nyaman, dan harga lebih terjangkau dibanding mobil Jepang,” ujarnya bersemangat. Ia juga menyoroti bagaimana pasar otomotif dunia kini dikuasai persaingan inovasi dari China dan Korea, sementara mobil Eropa dan Amerika tetap menjadi simbol eksklusivitas kelas atas.
Lain lagi dengan obrolan di meja sebelah kiri. Sebuah keluarga membahas pengalaman liburan mereka ke Aceh Tengah. Cerita tentang indahnya Danau Laut Tawar, wisata kebun kopi, hingga keseruan arung jeram mengalir begitu saja.
“Anak-anak kami senang sekali dengan suasana di sana,” kata seorang ibu dengan wajah ceria, Selasa (28/1/2025).
Begitulah suasana di Polem Coffee Premium, sebuah tempat di mana secangkir kopi tak hanya menjadi pelepas dahaga, tetapi juga jendela yang menghubungkan beragam cerita kehidupan masyarakat Aceh. Kopi di sini bukan sekadar minuman, melainkan rajutan percakapan yang sarat makna.
Tak terasa, kopi saya tinggal satu tegukan terakhir. Namun, jemari ini terus menari, merangkai kata-kata untuk pembaca setia. Karena di Polem Coffee, setiap sudutnya selalu menyimpan cerita yang layak dibagi.[ar]
- Peunayong: Napas Perdagangan dan Warisan Budaya Tionghoa di Banda Aceh
- Khairul Amal Dorong Revitalisasi Peunayong sebagai Pusat Ekonomi Kreatif
- Dorong Ekonomi Kreatif, Irwan Djohan Luncurkan Program Bulan Iskandar Muda dan Festival Peunayong
- Kunjungi Kampung Keberagaman, Ketua DPRK Banda Aceh: Ekonomi Kawasan Peunayong Perlu Dikembalikan