Tips Cegah dan Kurangi Risiko Terkena Stroke
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Jumlah penderita stroke yang terus meningkat setiap tahunnya membuat stroke tergolong sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Namun, para ahli percaya stroke dapat dicegah dengan mengurangi risiko penyebab tersumbat atau pecahnya pembuluh darah itu.
Stroke biasanya terjadi karena dua pemicu utama yakni tekanan darah tinggi dan detak jantung yang tidak teratur atau dikenal juga dengan fibrilasi atrial. Risiko stroke otomatis bakal meningkat saat berusia 45 tahun karena pembuluh arteri semakin keras dan lebi mungkin untuk tersumba.
"Tapi, banyak penelitian juga menunjukkan stroke dapat dicegah. Kita tahu jika Anda kelebihan berat badan, terlalu banyak minum alkohol, merokok, tidak berolahraga dan memiliki pola makan yang tidak sehat, risikonya meningkat, jadi penting untuk mengatasi masalah tersebut," kata Director of External Affairs di Asosiasi Stroke Dominic Brand.
Berikut tips mencegah dan cara mengurangi risiko terkena stroke.
1. Atasi tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab utama stroke. Oleh karena itu, penting untuk selalu rutin memeriksakan tekanan darah. Dengan mengetahui kondisi tekanan darah, tindakan cepat dapat segera diambil untuk menurunkan tekanan darah.
Tekanan darah umumnya berubah sesuai usia, namun rata-rata tekanan darah yang kurang dari 120/80 mmHg dianggap normal. Sedangkan di atas 120/90 mmHg tergolong tinggi.
2. Periksa detak jantung
Memeriksakan detak jantung dapat mengetahui kondisi jantung. Orang dengan detak jantung yang tidak teratur lima kali lebih mungkin terkena stroke. Detak jantung yang tak teratur sering kali ditandai dengan kelelahan, sesak napas dan nyeri dada. Mengatasi detak jantung yang tak teratur ini dapat dilakukan dengan berolahraga yang teratur.
3. Gaya hidup sehat
Gaya hidup mengambil peranan besar menjadi penyebab stroke. Pasalnya, gaya hidup dapat memicu tekanan darah tinggi dan fibrilasi atrial. Memulai gaya hidup sehat dapat diawali dengan berhenti merokok. Merokok dapat merusak arteri dan membuat darah cenderung menggumpal, sekaligus meningkatkan tekanan darah. Penelitian menyebut tekanan darah otomatis meningkat 10 menit setelah merokok.
Mengurangi konsumsi alkohol juga bisa menurunkan tekanan darah. Konsumsi minuman beralkohol yang banyak dalam satu waktu dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat.
Alih-alih merokok dan minuman beralkohol, sebaiknya konsumsi asupan yang sehat dan seimbang. Perbanyak buah dan sayuran, dan membatasi daging merah dapat mengurangi risiko stroke. Asupan garam dan lemak jenuh juga sebaiknya dibatasi. Ini banyak terkandung dalam makanan cepat saji.
Asupan bergizi mesti diikuti dengan olahraga yang teratur. Tak harus olahraga berat, para ahli menyarankan cukup dengan beraktivitas sekitar 30 menit selama lima kali dalam sepekan. Aktivitas fisik itu dapat berupa apa saja mulai dari naik turun tangga, berjalan dan berkebun. Perlu diingat, aktivitas fisik itu harus dapat meningkatkan detak jantung.
Mengurangi berat badan yang berlebih juga efektif menurunkan risiko stroke. Selain itu, mengurangi stress juga terbukti bisa mencegah stroke. Beberapa penelitian seperti dilaporkan Derby Telegraph menyebutkan stress berhubungan erat dengan stroke. (CNN)