Jum`at, 14 Maret 2025
Beranda / Berita / Haba Ramadan / Gemar Literasi di Ramadan: Perpustakaan Aceh Jadi Pilihan Utama

Gemar Literasi di Ramadan: Perpustakaan Aceh Jadi Pilihan Utama

Kamis, 13 Maret 2025 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Kepala Bidang Layanan Pustaka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Zulfadli. Foto: doc Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Memasuki hari ke-13 Ramadhan 1446 H, umat Islam di Kota Banda Aceh tak hanya disibukkan dengan ibadah puasa, tetapi juga semangat mengisi waktu dengan kegiatan produktif.

Salah satu destinasi yang ramai dikunjungi masyarakat adalah Perpustakaan Wilayah Aceh yang dikelola Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh. Sejak 1 Maret 2025 sebagai hari pertama Ramadhan, perpustakaan ini mencatat kunjungan mencapai 10.195 orang dalam 12 hari, atau rata-rata 1.000 pengunjung per hari. Angka ini mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat menjadikan perpustakaan sebagai ruang literasi sekaligus “rekreasi” selama bulan suci.


Melalui konfirmasi langsung Dialeksis ke Kepala Bidang Layanan Pustaka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Zulfadli, menjelaskan bahwa lonjakan pengunjung dipicu oleh sejumlah faktor.

“Selain lokasi strategis dekat kampus, kami menyediakan fasilitas lengkap seperti ruang baca nyaman, parkir luas, Wi-Fi gratis, koleksi buku terlengkap, serta pelayanan prima dari staf,” ujarnya kepada Dialeksis saat ditemui di kantornya, Kamis (13/3/2025).

Tak hanya mahasiswa dan pelajar, pengunjung juga datang dari kalangan umum. Mereka memanfaatkan waktu luang untuk membaca, mengerjakan tugas, atau sekadar menikmati suasana literasi yang tenang.

“Bulan Ramadhan momentum tepat untuk mendalami ilmu agama melalui referensi yang tersedia, sekaligus menjaga norma syariat Islam dalam beraktivitas,” tambah Zulfadli.

Di tengah tingginya animo masyarakat, Zulfadli berharap semangat literasi ini tidak hanya terjadi di bulan Ramadhan.

“Kami akan membuka kembali fasilitas pendukung seperti Theater Liberty dan Café Liberty setelah bulan puasa. Ini jadi komitmen kami untuk terus meningkatkan layanan,” ungkapnya.

Ia juga mengapresiasi peran pemustaka yang aktif membagikan pengalaman mereka di media sosial. “Promosi dari pengunjung sendiri sangat membantu memperkenalkan layanan kami ke masyarakat luas,” katanya.

Akil Rahmatillah, mantan mahasiswa Universitas Syiah Kuala yang kerap berkunjung, mengaku betah berlama-lama di perpustakaan.

“Di sini bisa sekaligus mengaji, diskusi kelompok, atau sekadar rehat dari hiruk-pikuk kota. Wi-Fi cepat juga memudahkan riset tugas,” tuturnya.



Sementara itu, Irmaya Wahyuni, warga Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, menyebut perpustakaan sebagai alternatif menghindari gaya hidup konsumtif selama Ramadhan.

“Daripada jalan-jalan ke mall, lebih baik baca buku sambil menunggu waktu berbuka,” ujarnya.

“Dengan geliat ini, Perpustakaan Wilayah Aceh membuktikan diri sebagai ruang publik yang tidak hanya mendukung pendidikan, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup sehat dan produktif masyarakat kota,” tutup Zulfadli.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
ultah dialektis
bank Aceh
dpra
bank Aceh pelantikan
pers