Beranda / Berita / Haba Ramadan / Kejati Aceh Bagikan 435 Paket Meugang: Sinergi Hukum, Budaya, dan Kebersamaan Ramadan

Kejati Aceh Bagikan 435 Paket Meugang: Sinergi Hukum, Budaya, dan Kebersamaan Ramadan

Jum`at, 28 Februari 2025 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Pelaksana Tugas Kepala Kejaksaan Tinggi (Plt. Kejati) Aceh, Muhibuddin, S.H., M.H. Foto: Kolase Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menjelang Ramadan 1446 H, Pelaksana Tugas Kepala Kejaksaan Tinggi (Plt. Kejati) Aceh, Muhibuddin, S.H., M.H., bersama jajarannya menyalurkan 435 paket daging meugang kepada masyarakat, Kamis (27 Februari 2025). Kegiatan bertajuk berbagi kebahagiaan ini menyasar anak yatim, pengurus pesantren, pegawai, hingga masyarakat sekitar di Komplek Kejati Aceh.

Penyerahan simbolis dilakukan di Masjid Al Mizan, Komplek Kejati Aceh, dengan melibatkan penerima manfaat seperti anak asuh dan dewan guru Pesantren Pante Kulu, tim Klinik Adhyaksa, purnawirawan, pengurus Masjid Raya Baiturrahman, guru TK Adhyaksa, serta Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) Kejati Aceh.

Dalam sambutannya, Muhibuddin menekankan bahwa tradisi meugang—ritual menyembelih dan membagikan daging jelang Ramadan telah mengakar sejak abad ke-14 pada era Kesultanan Aceh. 

"Ini wujud kepedulian sosial untuk menyemarakkan kebersamaan di bulan suci," ujarnya. Tahun ini, jumlah paket meningkat signifikan dari 300 pada tahun sebelumnya. 

"Alhamdulillah, kami bisa berbagi lebih banyak. Semoga menjadi energi positif bagi penerima menjalani ibadah," tambahnya.

Pimpinan Pesantren Pante Kulu menyambut baik inisiatif ini. "Daging meugang sangat berarti, khususnya bagi anak asuh yang kerap merindukan kebahagiaan jelang Ramadan. Kami doakan seluruh jajaran Kejati Aceh diberkahi dalam tugas," ungkapnya. 

Pesantren yang fokus pada pendidikan karakter ini dinilai mendapat dukungan penting untuk meningkatkan kesejahteraan santri dan pengajar.

Muhibuddin juga mengajak masyarakat menghidupkan masjid sebagai pusat aktivitas ibadah dan sosial selama Ramadan. "Kami harap masyarakat makin aktif memakmurkan masjid, baik pagi, siang, sore, maupun malam," serunya. 

Selain meugang, Kejati Aceh berencana membagikan takjil setiap sore serta menggalakkan tradisi memasak kanji (bubur khas Aceh) untuk berbuka. "Sedekah makanan berbuka memiliki pahala besar. Mari berlomba dalam kebaikan," imbau Muhibuddin.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI