DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menjelang pertengahan hingga akhir Ramadan, Pimpinan Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Al Anshar Kayee Lee, Kecamatan Ingin Jaya, Tgk Akmal Abzal SHI, mengimbau umat Islam agar tidak kehilangan semangat dalam menjalankan ibadah. Dalam keterangannya, ia menekankan pentingnya konsistensi beribadah, terlebih di sepuluh hari terakhir Ramadan yang disebut sebagai momen puncak pencarian Lailatul Qadar.
“Ramadan adalah bulan istimewa yang penuh berkah. Jangan sampai semangat kita menurun hanya karena kelelahan atau rutinitas. Justru di pertengahan hingga akhir Ramadan, kita harus meningkatkan kualitas ibadah, bukan malah melemah,” ujar Tgk Akmal Abzal kepada Dialeksis, Jumat (29/3).
Ia menjelaskan, godaan untuk bersantai kerap muncul saat memasuki fase akhir Ramadan. Namun, hal itu justru harus diantisipasi dengan memperbanyak amalan sunah, seperti tadarus Al-Quran, sedekah, dan salat malam.
“Di sepuluh hari terakhir, Rasulullah SAW bahkan mengencangkan ikat pinggangnya untuk i’tikaf. Ini contoh konkret bahwa puncak Ramadan adalah waktu untuk optimalisasi ibadah,” tambahnya.
Tgk Akmal juga mengajak masyarakat memperkuat solidaritas dengan berbagi kepada yang membutuhkan. Menurutnya, Ramadan adalah momentum untuk membersihkan hati dan harta melalui zakat, infak, serta menyantuni anak yatim.
“Jangan sampai kita sibuk berbuka mewah lintas profesi, tetapi lupa pada tetangga yang kesulitan. Ramadan mengajak kita untuk peka dan rendah hati dengan saling berbagi,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat Aceh dan umat Islam pada umumnya tidak terjebak pada budaya konsumtif, seperti berlebihan dalam menyiapkan hidangan berbuka atau belanja kebutuhan Lebaran.
“Fokuslah pada esensi Ramadan: mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki akhlak, dan memperkuat tali silaturahmi,” ucapnya.
Menutup pernyataan, Tgk Akmal menyarankan agar masyarakat mulai mempersiapkan diri secara spiritual menyambut Idulfitri.
“Kemenangan sejati di Hari Raya bukan sekadar mengenakan baju baru, tetapi bagaimana kita kembali fitri dengan memohon maaf dan membersihkan dosa dan pastikan taqwa yang dijanjikan Allah dapat diperolehnya,” katanya.
Ia berpesan agar semangat Ramadan tidak berakhir bersama bulan suci ini. “Jadikan nilai-nilai Ramadan seperti disiplin, empati, dan ketakwaan sebagai kebiasaan permanen dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.