DIALEKSIS.COM | Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) selaku National Contact Point (NCP) dari Better Training for Safer Food (BTSF) Indonesia menggelar Sustained Training Mission (STM) di Gedung Badan Pangan Nasional.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program European Union (EU) yang bertujuan meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam bidang keamanan pangan, kesehatan tanaman, serta kesehatan dan kesejahteraan hewan.
Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto, menegaskan bahwa ketersediaan pangan, baik dari dalam negeri maupun impor, harus diiringi dengan jaminan keamanan konsumsi.
"Kita berkumpul untuk berbagi wawasan, khususnya terkait ketersediaan dan keamanan pangan. Kita juga harus mampu mengoptimalkan solusi dari berbagai tantangan di sektor ini agar berkontribusi pada lahirnya generasi yang sehat, aktif, dan produktif," ujar Andriko dalam siaran pers yang diterima pada Senin (3/3/2025).
Ia menambahkan bahwa keamanan pangan bukan hanya soal ketersediaan, tetapi juga komposisi yang sesuai dengan prinsip Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA).
"Makanan yang kita konsumsi tidak boleh menimbulkan dampak negatif, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Karena itu, kita tidak hanya berbicara soal produk yang enak dan laku di pasaran, tetapi juga kandungan gizinya," lanjutnya.
Perwakilan European Union Delegasi untuk Indonesia, Hans Joostens, turut hadir dalam acara ini. Ia menyampaikan bahwa EU memiliki sejumlah regulasi dan standar yang dapat menjadi acuan dalam memperkuat sistem keamanan pangan di Indonesia.
Selain itu, hadir pula Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Kementerian Kesehatan Yusra Egayanti, serta perwakilan dari berbagai sektor, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), serta sejumlah perusahaan pangan, seperti Lemonilo Indonesia Sehat, PT Dua Kelinci, PT Greenfields Indonesia, PT Daesang Indonesia, PT Mayora Indah Tbk, dan Indofood NSF.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pemangku kepentingan di sektor pangan dapat semakin memahami pentingnya penerapan standar keamanan pangan dan kesejahteraan hewan, sehingga produk yang beredar di Indonesia tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar, tetapi juga aman bagi masyarakat. [*]