Kemhan Tutup Program Return to Combat untuk Personel TNI Penyandang Disabilitas
Font: Ukuran: - +
Kapusrehab Kemhan Brigjen TNI dr. Daniel Lumadyo Wartoadi, Sp. Rad, resmi menutup program Rehabilitasi Medik Paripurna. [Foto: Humas Kemhan]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kepala Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan (Kapusrehab Kemhan), Daniel Lumadyo Wartoadi, secara resmi menutup program Rehabilitasi Medik Paripurna "Return To Combat" (RTC) yang ditujukan bagi personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) penyandang disabilitas, pada Jumat (23/8/2024) di Jakarta.
Program RTC ini dirancang khusus untuk memulihkan dan meningkatkan kemampuan fisik serta kesiapan tempur para prajurit peserta, yang terdiri dari 15 personel TNI. Rincian peserta meliputi 11 personel dari TNI AD, 1 dari TNI AL, dan 3 dari TNI AU.
Selama empat bulan, mulai dari 27 Mei hingga 23 Agustus 2024, para peserta menjalani berbagai kegiatan rehabilitasi yang intensif. Program ini mencakup peningkatan kekuatan otot, perbaikan ruang gerak sendi, manajemen nyeri, kesamaptaan jasmani, serta terapi psikologis. Semua kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa para prajurit yang mengalami disabilitas tetap mampu mempertahankan kemampuan kombatan mereka dan siap kembali ke medan tugas.
Dalam pidato penutupnya, Daniel Lumadyo Wartoadi menegaskan pentingnya menjaga dan terus meningkatkan kebugaran fisik serta kemampuan kombatan yang telah diperoleh selama mengikuti program rehabilitasi di Pusrehab.
"Saya berharap saudara-saudara mampu menjaga dan meningkatkan kemampuan fisik dan kebugaran, aktif dalam mempertahankan kemampuan kombatan, serta menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didapatkan selama di Pusrehab," ujar Daniel.
Program "Return To Combat" ini menjadi langkah signifikan dari Kementerian Pertahanan untuk mendukung para prajurit TNI yang mengalami disabilitas, memberikan mereka kesempatan untuk kembali bertugas dengan kondisi fisik yang lebih baik dan siap menghadapi tantangan di medan tempur.
Dengan berakhirnya program itu, diharapkan para peserta mampu mengaplikasikan semua ilmu dan keterampilan yang telah mereka peroleh dalam tugas-tugas mereka di masa depan, membawa semangat baru dan kemampuan yang lebih baik dalam menjalankan tugas negara. [*]