Rabu, 10 September 2025
Beranda / Pertahanan dan Keamanan / Modus Penipuan Barang Kiriman dari Luar Negeri, Bea Cukai Aceh Imbau Masyarakat Waspada

Modus Penipuan Barang Kiriman dari Luar Negeri, Bea Cukai Aceh Imbau Masyarakat Waspada

Rabu, 10 September 2025 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya pada oknum yang mengatasnamakan Bea Cukai, terutama terkait barang kiriman dari luar negeri. [Foto: Humas BC Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya pada oknum yang mengatasnamakan Bea Cukai, terutama terkait barang kiriman dari luar negeri.

"Pembayaran bea masuk dan pajak impor tidak pernah kami lakukan lewat rekening pribadi. Semua pembayaran resmi hanya melalui kode billing ke rekening penerimaan negara," tegas Muparrih, Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Humas Kanwil Bea Cukai Aceh, dalam keterangannya, Rabu (10/9/2025).

Peringatan ini disampaikan menyusul meningkatnya kasus penipuan bermodus Bea Cukai. Berdasarkan riset komunikasi publik DJBC tahun 2025 yang bekerja sama dengan Populix, tercatat 5.939 pengaduan penipuan sepanjang 2024, naik 28,72% dibanding tahun sebelumnya.

"Tren penipuan makin meningkat dan pelaku semakin meyakinkan. Mereka biasanya menghubungi korban via nomor pribadi, mengaku sebagai petugas Bea Cukai, lalu mengancam atau memaksa korban untuk transfer uang," lanjut Muparrih.

Modus Paling Sering: Olshop Fiktif dan Romansa Palsu

Dari total laporan yang masuk, modus online shop (olshop) fiktif mendominasi dengan 57,7%, di mana penjual palsu menawarkan barang murah di media sosial. Setelah korban mentransfer uang, pelaku lain yang mengaku petugas Bea Cukai akan meminta biaya tambahan agar barang bisa dikirim.

Selain itu, modus romansa palsu juga marak terjadi. Pelaku membangun hubungan asmara jarak jauh, lalu mengaku telah mengirimkan hadiah dari luar negeri yang tertahan di Bea Cukai.

“Korban kemudian diminta membayar sejumlah biaya agar paket dikirim. Ini jelas penipuan,” kata Muparrih.

Bea Cukai: Kenali 5 Modus Utama Penipuan

Bea Cukai mengidentifikasi lima modus penipuan utama yang sering digunakan pelaku:

1. Online Shop Fiktif - Penjual palsu menawarkan barang murah, lalu mengaku kiriman tertahan di Bea Cukai.

2. Modus Romansa - Pelaku pura-pura pacaran lalu kirim hadiah dari luar negeri, tapi mengaku tertahan dan minta tebusan.

3. Kiriman Diplomatik - Dalih paket diplomatik tertahan dan butuh biaya pelepasan.

4. Money Laundry - Iming-iming hadiah uang yang tertahan di Bea Cukai.

5. Lelang Palsu - Modus lelang barang sitaan palsu yang mengatasnamakan Bea Cukai.

Tips dari Bea Cukai agar Tak Jadi Korban

Muparrih mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan verifikasi. "Jangan langsung panik, cek dulu informasi dan jangan pernah transfer ke rekening pribadi," ujarnya.

Bea Cukai juga menyarankan beberapa langkah jika menerima informasi terkait barang kiriman:

- Tetap tenang dan jangan panik.

- Periksa nomor rekening yang diminta, jangan langsung transfer ke rekening pribadi.

- Cek status kiriman secara mandiri melalui laman resmi: www.beacukai.go.id/barangkiriman.

- Konfirmasi keaslian informasi dengan menghubungi saluran resmi Bea Cukai: Contact Center Bravo Bea Cukai 1500 225, email info@customs.go.id, atau akun media sosial resmi Bea Cukai.

“Kuncinya adalah jangan mudah percaya dan pastikan konfirmasi lewat kanal resmi kami,” pungkas Muparrih. [ameh]

Keyword:


Editor :
Indri

perkim, bpka, Sekwan
riset-JSI
pelantikan padam
sekwan - polda
bpka - maulid
bpka