DIALEKSIS.COM | Aceh - Ancaman keselamatan pemudik di Aceh kian meningkat seiring maraknya hewan ternak yang berkeliaran bebas di sejumlah ruas jalan raya. Polda Aceh mencatat setidaknya 18 titik rawan kecelakaan tersebar di 11 kabupaten/kota akibat keberadaan hewan-hewan tersebut. Data ini memicu respons cepat dari aparat untuk meningkatkan pengamanan jelang arus mudik.
Kombes Muhammad Iqbal Alqudusy, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Aceh, menyatakan pihaknya telah menerima surat imbauan dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP-WH) Aceh terkait penertiban hewan ternak.
“Ini menjadi perhatian serius kami demi keselamatan pengguna jalan, terutama pemudik,” tegas Iqbal dalam keterangan resmi, Kamis (28/3/2024).
Surat yang ditandatangani Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Aceh, M Nasir, itu ditujukan kepada seluruh bupati dan wali kota di Aceh. Pemerintah daerah diminta mengoptimalkan penegakan ketenteraman umum, termasuk menertibkan hewan ternak di jalan raya dan tol.
Polda Aceh mengaku akan berkoordinasi dengan Satpol PP-WH untuk melakukan operasi penertiban di lokasi rawan. Wilayah Barat Selatan Aceh, khususnya Aceh Jaya, menjadi sorotan utama karena populasi ternak liar yang tinggi.
“Di Aceh Jaya, banyak hewan berkeliaran di jalan. Ini risiko besar bagi pengendara,” jelas Iqbal.
Di sisi lain, Iqbal mengapresiasi kesadaran masyarakat sekitar jalan tol yang mulai menertibkan ternak mereka. “Alhamdulillah, di jalan tol kini sudah minim hewan liar. Upaya sosialisasi kami membuahkan hasil positif,” ujarnya.
Berikut daftar lokasi rawan kecelakaan akibat hewan ternak di Aceh berdasarkan pemetaan Polda Aceh:
Polda Aceh mengimbau pengendara meningkatkan kewaspadaan saat melintasi titik-titik tersebut. Upaya penertiban hewan ternak akan digencarkan untuk meminimalisir risiko kecelakaan selama musim mudik.