Perkembangan Teknologi Makin Pesat, TNI AL Harus Sigap terkait "Autonomous Warfare"
Font: Ukuran: - +
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali memberikan cinderamata dalam kegiatan Focus Group Discussion bertajuk 'Autonomous Warfare For Revolution Maritime Operation Affair'. [Foto: Dispen AL]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mendorong terjadinya revolusi peperangan modern secara signifikan.
“Salah satu contoh adalah munculnya konsep ”Autonomous Warfare (perang otonom)” yang mengacu pada penggunaan teknologi modern, seperti teknologi kapal atau pesawat tanpa awak dan artificial intelligence dapat mempercepat reaksi terhadap ancaman, meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi resiko bagi personel,” ucap Kasal.
Karena itu, ucapnya, TNI AL berkomitmen meningkatkan kepedulian terhadap perkembangan teknologi otonom saat ini
"Apalagi, penerapan autonomous warfare tersebut dapat juga menimbulkan berbagai tantangan, termasuk dari aspek sosial, hukum, politik dan strategi militer," tutur Kasal dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Autonomous Warfare For Revolution Maritime Operation Affair, yang dikutip Kamis (26/9/2024).
Hal tersebut tentunya, lanjut Kasal, membutuhkan pembahasan mendalam terutama mengenai dampak dan potensi revolusi yang ditimbulkan dari perang otonom dalam peperangan maritim.
“Diharapkan kepada seluruh peserta FGD dapat berpartisipasi secara aktif untuk menyumbangkan pikiran dan ide yang konstruktif dalam rangka menghasilkan solusi-solusi optimal pemanfaatan autonomous technology bagi perkembangan masa depan pertahanan maritim di Indonesia,” pesan Kasal. [*]
- Penyelundupan 207 Ekor Ayam Ras Filipina dan 4,7 Ribu Kosmetik Ilegal Berhasil Digagalkan
- Perkuat Diplomasi, TNI AL Kirim Delegasi ke Konferensi Kapal Selam di Jerman
- Pasca Latgabma SGS, TNI AL Sukses Amankan Embarkasi Material dan Alutsista US Army
- TNI AL Luncurkan Aplikasi HIDROSDB35 Karya Anak Bangsa