DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Seorang pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Aceh nyaris kehilangan uang sebesar Rp10 juta setelah menjadi target penipuan oleh seseorang yang mengaku sebagai calon pembeli (buyer) dari Inggris.
Modus penipuan tersebut kini mendapat perhatian serius dari Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh, yang mengimbau seluruh UMKM di wilayah tersebut agar lebih waspada terhadap tawaran kerja sama dari luar negeri yang terkesan mencurigakan.
“Kami menerima laporan dari pelaku UMKM yang nyaris menjadi korban. Modusnya cukup rapi dan melibatkan komunikasi intens, termasuk video call. Korban hampir percaya sepenuhnya,” ujar Muparrih, Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Humas Bea Cukai Aceh, Kamis (18/9/2025).
Tawaran Ekspor yang Berujung Permintaan Uang
Kasus bermula ketika pelaku UMKM tersebut dihubungi oleh akun media sosial asing yang mengaku tertarik membeli produk lokal Aceh untuk diekspor ke Inggris. Setelah menjalin komunikasi, pelaku mengaku akan datang langsung ke Aceh dan meminta korban menghitung estimasi biaya perjalanan -- mulai dari tiket pesawat, hotel, hingga konsumsi pribadi.
Tak hanya itu, penipu bahkan mengirimkan foto tiket perjalanan dan mengadakan panggilan video untuk meyakinkan korban bahwa ia benar-benar sedang dalam perjalanan.
Namun, ketika mengaku sudah tiba di bandara di Indonesia, pelaku mengarang cerita bahwa barang bawaannya tertahan oleh pihak Bea Cukai dan ia tidak bisa mengakses ATM-nya. Ia kemudian meminta bantuan dana darurat sebesar Rp10 juta, yang disebut akan diganti begitu tiba di Aceh.
Bea Cukai: Tidak Pernah Lewat Rekening Pribadi
Bea Cukai Aceh menegaskan bahwa tidak ada satu pun pungutan resmi, termasuk bea masuk dan pajak impor, yang dilakukan melalui rekening pribadi atau perantara.
“Semua pembayaran yang berkaitan dengan bea dan cukai hanya dilakukan melalui kode billing resmi ke rekening negara. Jadi, kalau ada yang minta transfer ke rekening pribadi, apalagi lewat WhatsApp atau DM, bisa dipastikan itu penipuan,” tegas Muparrih.
Dengan semakin tingginya semangat UMKM Aceh untuk menembus pasar ekspor, Bea Cukai mengingatkan agar pelaku usaha tidak lengah dan tetap melakukan verifikasi terhadap setiap tawaran kerja sama dari luar negeri.
“Cek dulu latar belakang buyer, jangan mudah tergiur. Kalau ragu, silakan konsultasikan dengan kami atau instansi pemerintah terkait,” tutup Muparrih. [*]