Konsumsi Amburadul PON XXI Aceh, Siapa PT Aktifitas Atmosfir?
Font: Ukuran: - +
Reporter : Redaksi
Kolase foto PT Aktifitas Atmosfir di Jakarta merdeka. [Foto: merdeka.com]
DIALEKSIS.COM | Indepth - Rakyat Aceh murka. Pekan Olahraga Nasional XXI yang disebut marwah Aceh, rusak. Pasalnya, banyak sekali protes kontingen terhadap layanan konsumsi yang mereka terima.
Berbagai kalangan ramai-ramai menyampaikan komplain. Bahkan menyebarkan keluhan itu di media sosial. Rata-rata menyorot konsumsi yang sering terlambat datang, basi, dan porsi terlalu sedikit.
Orang-orang pun mencari tahu, siapa pihak yang dipilih sebagai penyedia konsumsi untuk PON XXI di Aceh. Apakah perusahaan di Aceh atau perusahaan dari luar Aceh.
Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian, kepada media mengungkap bahwa berdasarkan dokumen yang didapatnya pemenang tender pengadaan konsumsi PON di Aceh adalah PT Aktifitas Atmosfir yang disingkat PT ATOS.
Perusahaan ini beralamat di Cilandak, Jakarta ini disebut mendapat sumber dana pengadaan konsumsi dari APBN dan APBA dengan nilai Rp42 miliar lebih. Terdiri dari 30,8 miliar untuk makanan dan 11,4 miliar untuk snack atlet.
Penelusuran Dialeksis.com, PT ATOS yang bergerak di bidang usaha catering ini juga menjadi pihak ketiga untuk pekerjaan pengadaan jasa konsumsi atlet, official, dan Panpel PON XX Papua dengan nilai kontrak Rp41.407.771.091.
Paska PON Papua diketahui Pemerintah Pusat masih berutang kepada pihak ketiga, salah satunya kepada PT ATOS. Total utang (pembayaran tahap III) mencapai Rp141 miliar kepada ketiga perusahaan pengadaan konsumsi PON XX Papua, salah satunya PT ATOS.
Berdasarkan penelusuran di berbagai media, keluhan yang sama dengan Aceh juga pernah dialami oleh berbagai kontingen PON XX Papua. Muncul pertanyaan, mengapa PT ATOS kembali dipilih dalam penyediaan konsumsi di PON XXI Aceh?
Apakah pilihan itu ada kaitan sebagai balas jasa karena utang Pemerintah Pusat yang belum dibayar hingga 17 September 2024? Atau, karena relasi kuat yang dimiliki oleh pengurus PT ATOS?
Hasil penelusuran Dialeksis.com menunjukkan bahwa PT ATOS menjadi anggota dari Perhimpunan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) dipimpin oleh Minerva Taran, sedangkan PPJI Aceh diketui oleh Erika Mulyani.
Sebelum PON XXI Aceh berlangsung, PT ATOS yang dipimpin oleh Edith Yudha Hariputranto, pada April 2024 pernah menjalin kerja sama dengan SMK Negeri 3 Banda Aceh. Kerjasama dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU).
Penandatanganan MoU disaksikan Kepala Bidang SMK, Dr Asbaruddin MEng, Kepala UPTD Pengembangan Teknis dan Keterampilan Kejuruan (PTKK) Disdik Aceh, Azizah MPd dan Kepala Cabang Dinas (Kacabdisdik) Wilayah Aceh Timur, Rahmatsah Putra SPd MSM serta pengawas sekolah, di Aula Bidang SMK pada Selasa (23/4/2024).
Kerja sama itu dilakukan sebulan usai Bustami Hamzah dilantik sebagai Pj Gubernur Aceh pada 13 Maret 2024. Bustami melalui Surat Perintah Harian Nomor: Peg. 821.22/II/2024 Tertanggal 26 Maret 2024 mengganti Pelaksana Harian (Plh) Kadis Pendidikan dari Asbaruddin ke Fachrial.
Dan berdasarkan tanggal penetapan pemenang tender di e-catalog yaitu tanggal 13 Agustus 2024, maka itu terjadi pada masa Pj Gubernur Aceh masih dijabat oleh Bustami Hamzah.
Dari penelusuran pada akta pendirian Perseroan Terbatas, PT ATOS awalnya didirikan pada 11 Agustus 2004 oleh Riana Indriani, Edith Yudha Hariputranto, Erina Yovanka. Akta pendirian ini disahkan oleh Menkumham pada 4 November 2004.
Komposisi pemegang saham berubah pada 20 Oktober 2020 menjadi Edith YH, Riana Indriani, Fragmadio Gana Prasidya, dan Ligtho Gaza Pradipta dan Sidik Rinaldi. Ketiga nama ini Riani, Ligtho GP dan Sidik menjadi komisaris. Perubahan data perseroan PT ATOS ini disahkan oleh Menkumham pada 27 Oktober 2020.
Selain pernah dipilih untuk penyediaan konsumsi di PON XX Papua, PT ATOS juga pernah dipilih untuk pengadaan makan jaga/piket Mabes Polri tahun 2021 dengan nilai kontrak Rp3,5 miliar lebih. Juga pengadaan makan tahanan Densus 88 tahun 2021 dengan nilai kontrak Rp7,6 miliar lebih.
PT Aktifitas Atmosfir juga pernah dipilih menjadi penyedia makanan pasien RSUD Tarakan tahun 2021 dengan nilai kontrak Rp6,5 miliar lebih. Nilai kontrak terkecil berupa pengadaan makan minum Rakernas Walikota Se-Indonesia tahun 2018 yaitu Rp500 juta lebih.
Dengan data itu, PT ATOS jelas memiliki jejaring yang cukup kuat untuk kembali dipilih sebagai penyedia konsumsi di PON XXI Aceh. Adakah itu pertanda ada orang kuat di balik kehadiran PT ATOS di PON XXI Aceh?. [**]