Mualem, Sinergitas Aceh dan Nasional
Font: Ukuran: - +
Reporter : Affan Ramli
Affan Ramli, analis sosial dan politik. Foto: For Dialeksis.com
DIALEKSIS.COM | Kolom - Apakah penting sinergitas Aceh dan Nasional ? Saya menjawab iya. Karena persamaan persepsi itu sangat dibutuhkan antara nasional dan daerah. Dari situ banyak hal dapat diperjuangkan untuk pembangunan daerah.
Aceh sudah 2 periode boleh dikatakan "bersebrangan" dengan Pemerintah Pusat. Presiden Joko Widodo 2 kali menelan kekalahan di Aceh. Dan terakhir anaknya Gibran yang berpasangan dengan Prabowo juga kalah.
Akibatnya, coba lihat saja beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) di Aceh dicoret oleh Pemerintah Pusat begitu saja. Padahal kita masih sangat membutuhkan. Bahkan hingga kini Proyek Srategis Waduk Krueng Keureuto yang terletak di Kabupaten Aceh Utara belum juga selesai. Artinya apa, Pemerintah Pusat tidak terlalu mendermakan pikirannya untuk Aceh, alias hana di boh yum.
Sebagai masyarakat Aceh kita pasti menginginkan pembangunan mega infrastruktur. Masih banyak waduk dan irigasi yang harus dibangun untuk mengaliri sawah-sawah masyarakat. Pelabuhan dengan fasilitas yang bagus. Rel kereta api. Jembatan dan ruas jalan. Hal ini akan menjadi mimpi di siang bolong jika tidak adanya sinergitas antara nasional dan daerah.
Kita juga harus sadar dana otonomi khusus yang selama ini menjadi andalan pembangunan infrasruktur di Aceh akan berakhir pada tahun 2027. Bahkan sejak 2022 dana otsus Aceh berkurang dari 2% menjadi hanya 1% dari Dana Alokasi Umum (DAU) nasional.
Kalau boleh muluk-muluk maka kita harus meminta Pemerintah Pusat untuk memperpanjang Dana Otsus di Aceh. Lagi-lagi lobi politik itu akan berhasil dan sukses jika kita memiliki kesamaan visi dan misi dalam mengisi pembangunan dengan Pemerintah Pusat.
Kita Aceh tidak boleh melewatkan kesempatan. Bek biasa bak peudong beuneung basah atau peubulat bola sente, jeut keubut tan. Kita harus cerdas melihat peluang yang ada.
Boleh kita melihat ada 2 Kota di Indonesia yang pembangunan nya sangat pesat. Bahkan ada beberapa kali event internasional yang diselenggarakan di Kota itu.
Di Provinsi tetangga kita, daerah wisatanya dibangun sedemikian rupa. Event internasional diagendakan disana. Infrasruktur jalan diperlebar. Jalan tol terhubung ke semua penjuru, Bandara, Pelabuhan, pusat bisnis hingga lokasi wisata.
Kenapa menjadi spesial ? Ya karena ada hubungan, ada sinergitas, sehingga segala sesuatu terutama dana pembangunan dengan mudah digelontorkan.
Sinergitas itu sangat penting. Maka untuk terciptanya sinergitas antara Aceh dengan nasional, Mualem adalah jawabannya.
Kita dapat melihat fakta di lapangan, Mualem atau Muzakkir Manaf bersama Partai Aceh sejak Pemilu Presiden tahun 2014 hingga 2024 selalu mendukung Prabowo Subianto menjadi Presiden RI. Dan di Pilpres ketiga, alhamdulillah Prabowo terpilih.
Prabowo seperti kita ketahui merupakan seseorang yang memiliki karakter tidak mudah lupa terhadap siapa yang pernah memberikan dukungan/bantuan kepadanya. Maka ini menjadi kesempatan besar bagi Mualem jika terpilih menjadi Gubernur Aceh, terlebih wakilnya Dek Fadh adalah Ketua Gerindra Aceh dan anggota DPR RI 2 periode dari Gerindra, Partai yang didirikan Prabowo.
Sekali lagi, masyarakat Aceh jangan menyia-nyiakan kesempatan. Zaman sudah berubah. Ini zamannya berjuang lewat kedekatan politik. Dan Mualem memiliki kedekatan politik itu dengan Prabowo.[]
Penulis: Affan Ramli, analis sosial dan politik.