84 Bagian Tubuh Korban Lion Air JT-610 Telah Diperiksa Pusdokkes Polri
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendatangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menyampaikan ucapan duka cita dan memberi semangat kepada keluarga korban. Dalam kesempatan ini Menhub juga mengapresiasi Polri khususnya RS Polri terkait pelayanan terhadap keluarga korban.
"Saya mengapresiasi kepada Polri khususnya RS kepolisian dimana untuk kejadian ini sebagai koordinator, saya berterima kasih karena apa yang diberikan pelayanan Polri sangat detail, santun, komprehensif menunjukan bahwa ada suatu tanggung jawab dari kita bersama didukung tim Polri," kata Budi pada Selasa (30/10/2018).
Dia berharap proses identifikasi yang dilakukan Polri baik melalui sidik jari ataupun DNA bisa berjalan dengan baik. Di sisi lain, Budi juga menjenguk berapa keluarga korban yang melakukan tes DNA untuk bisa dicocokan. Pekerjaan ini penting karena berikutnya proses bagaimana nanti kalau jenazah sudah teridentifikasi dengan baik akan diserahkan kepada keluarga secara bertahap, secepat mungkin.
"Saya juga minta kepada lion air bertanggung jawab untuk memberikan fasilitas yang baik dan ramah berikan semacam satu komunikasi psikologis bersama Polri agar keluarga korban tetap semangat," ujarnya.
Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigadir Jenderal Polisi dr. Arthur Tampi mengatakan, telah melakukan pemeriksaan terhadap 24 kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610. Adapun 24 kantong jenazah tersebut berisikan 84 bagian tubuh korban.
"Kami juga sudah melakukan proses forensik di kamar jenazah oleh dokter-dokter spesialis forensik. Kemudian kita juga sudah mengambil data Ante Mortem yang sampai saat ini jumlahnya 185. Dari 185 itu,147 kita sudah ambil data DNA-nya," ujar Arthur dalam jumpa pers di Rumah Sakit Polri R Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (30/10).
Usai melakukan pemeriksaan terhadap 24 kantong jenazah, Arthur menegaskan, belum bisa melakukan identifikasi satupun dari 24 kantong jenazah yang ada di RS Polri.
"Saat ini sudah kita lakukan rekonsiliasi untuk pekerjaan hari ini. Tetapi kami sampaikan bahwa hari ini kita belum bisa mengidentifikasi satupun korban dari 24 kantong jenazah yang kita terima sebelumnya," ucapnya.
Arthur membeberkan alasan RS Polri belum bisa mengidentifikasi lantaran 24 kantong jenazah berisikan bagian-bagian tubuh korban. "Sekali lagi bahwa kita belum bisa mengidentifikasi. Kenapa? Karena memang kondisi yang tadi pagi sudah kita sampaikan, kondisi yang kita terima dari 24 kantong jenazah itu adalah body part-body part," ucapnya. (CNN)