Ahmad Syafii Ma'arif Sebut Mendewakan Keturunan Nabi Adalah Perbudakan Spiritual
Font: Ukuran: - +
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Ma'arif. [Dok Tempo/Iqbal Lubis]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Ma'arif mengatakan, perihal habib yang memiliki banyak pengikut, agar masyarakat tak terjebak dalam sifat berlebih-lebihan.
Menurut Buya Syafii, terlalu mengagung-agungkan sang habib, tak ubahnya suatu perbudakan spiritual yang tentu disebabkan oleh fanatisme berlebihan.
“Bagi saya mendewa-dewakan mereka yang mengaku keturunan Nabi adalah bentuk perbudakan spiritual. Bung Karno puluhan tahun yang lalu sudah mengeritik keras fenomena yang tidak sehat ini. Ahmad Syafii Maarif,” ujar Buya Syafii itu dalam akun twitternya @SerambiBuya melansir SINDOnews, Sabtu (21/11/2020).
Kritik seputar tokoh dengan gelar habib juga menjadi sorotan da’i kondang lainnya. Seperti Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah, yang baru-baru ini menyebut bahwa seorang habib sudah selayaknya menjadi panutan pengikutnya dalam bersikap.
Gus Miftah menyebut, para habaib (bentuk jamak habib) tak boleh direndahkan sebab di dalam dirinya mengalir darah Nabi Muhammad SAW. Namun, dia juga mengaskan bahwa seorang habaib juga tak pantas melakukan hal serupa, menghina orang lain.
Diketahui, kata habib dikenal masyarakat sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW. Pembicaraan tentang habib menjadi hangat diperbincangkan usai Habib Rizieq Shihab kembali ke tanah air beberapa waktu lalu.
- Dies Natalis Ke-3 Politeknik Ketenagakerjaan: Tantangan Sistem Pendidikan Vokasi Terhadap Kebutuhan Industri
- Habib Rizieq Mau Diperiksa Polisi Kalau Gibran dan Bobby Dipanggil Juga
- Bermain Bersama Cucu, FPI Bantah Kabar Habib Rizieq Positif Corona
- Menhub Ajak Generasi Muda Inovasi di Masa Pandemi Covid-19