Anwar Abbas Nilai Sosialisasi PeduliLindungi Beli Migor Resahkan Masyarakat Kecil
Font: Ukuran: - +
Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas. [Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan, tidak semua niat dan maksud baik dari pemerintah itu bisa dilaksanakan begitu saja.
Ungkapan itu disampaikannya merespons upaya pemerintah yang meminta masyarakat untuk pakai Aplikasi PeduliLindungi ketika hendak membeli minyak goreng.
"Mereka-mereka yang miskin tersebut jangankan punya HP, uang untuk membeli pulsa dan paket internet saja yang lebih murah mereka tidak mampu," ujar Anwar Abbas sebagaimana dikutip dari Republika.co.id.
Ia melanjutkan, uang yang mereka miliki terkikis habis untuk membeli beras yang merupakan kebutuhan pokok. Bahkan, untuk kebutuhan pokok mereka saja tidak cukup.
Karenanya, Anwar menegaskan supaya sosialisasi rencana pemerintah dalam masalah pembelian minyak goreng yang mengharuskan pembeli mempergunakan Aplikasi PeduliLindungi sangat perlu dipertimbangkan baik-baik.
Menurut Anwar, bagi mereka-mereka yang berada di lapisan atas dan menengah, atau yang berada di lapisan bawah bagian atas misalnya, mungkin hal tersebut tidak menjadi persoalan.
"Tapi bagaimana halnya dengan masyarakat lapis bawah yang hidupnya miskin sekali yang jumlahnya berdasarkan data sekitar 28 juta orang," ucap Anwar.
Anwar juga mempertanyakan, apakah masyarakat yang memiliki HP tapi tidak memiliki Aplikasi PeduliLindungi tidak bisa membeli minyak goreng.
"Memang dengan PeduliLindungi itu pemerintah bermaksud menjaga dan memikirkan kesejahteraan rakyatnya. Namun di samping itu bukankah tugas negara dan pemerintah adalah juga mensejahterakan rakyatnya, sehingga siapa pun mereka, terutama mereka-mereka yang ada di lapis bawah diharapkan tetap akan bisa mendapatkan apa yang mereka butuhkan dengan mudah," tutur Anwar.
Ketua PP Muhammadiyah ini menyatakan, adanya kebijakan dari pemerintah yang meminta masyarakat calon pembeli minyak goreng curah memiliki aplikasi PeduliLindungi malah akan membuat nasib rakyat yang ada di lapis bawah akan semakin sulit dan susah.
Belum lagi, kata dia, dengan adanya kenaikan harga-harga kebutuhan pokok sehingga hidup dan kehidupan mereka, jangankan akan semakin mudah malah akan semakin sulit dan terbebani.
Karenanya, Anwar menegaskan, untuk kebaikan bangsa dan negara, Indonesia tampaknya sangat memerlukan sosok pemimpin yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga harus punya hati nurani.
"Tujuannya agar seluruh rakyat yang hidup di negeri ini bisa terlayani sehingga seluruh warga masyakat dapat hidup dengan aman, tentram damai, sejahtera dan bahagia," pungkasnya.(Republika.co.id)