Arief Usir PD Dari Koalisi Adil Makmur, Ketua DPP Gerindra: Pernyataan Arief Itu Pendapat Pribadi
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean meminta Partai Gerindra memecat waketumnya Arief Poyuono. Gerindra meminta maaf kepada PD jika ada pernyataan Poyuono yang dinilai tidak baik.
"Tentu kami atas nama partai menyampaikan mohon maaf kalau ada perkataan-perkataan dari pengurus maupun kader Partai Gerindra yang dirasa kurang pas, kurang baik dirasa oleh partai lain termasuk Partai Demokrat," kata Ketua DPP Gerindra, Ahmad Riza Patria kepada wartawan, Minggu (12/5/2019).
Namun, Riza tak menyatakan dengan tegas apakah akan menuruti permintaan Ferdinand. Riza hanya menyatakan bahwa pernyataan Poyuono yang menginginkan Demokrat keluar dari Koalisi Adil Makmur merupakan pendapat pribadi.
"Jadi terkait pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh Arief Poyuono tentu itu pernyataan pribadi, bukan sikap dari Prabowo, bukan sikap dari partai Gerindra dan juga bukan sikap daripada BPN. Itu adalah pernyataan-pernyataan pribadi," tegas Riza.
Riza juga menyampaikan bahwa hubungan antara capres Prabowo Subianto dengan Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terjalin dengan baik. Dia menegaskan bahwa PD tetap berada di Koalisi Adil Makmur.
"Jadi kami ingin menegaskan bahwa hubungan antara Pak Prabowo dan Pak SBY baik. Kemudian Gerindra dan Demokrat juga baik. Dan PD juga partai yang solid mendukung Prabowo-Sandi. PD juga partai di koalisi Adil Makmur yang memberikan kontribusi positif bagi pemenangan Prabowo-Sandi," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ferdinand memang meminta Gerindra memecat Poyuono dari partai. Ferdinand menilai ucapan Poyuono sering membuat nama partai dan koalisi semakin memburuk.
"Kami berharap agar Gerindra, tanpa bermaksud mencampuri urusan internal Gerindra agar memecat Arief Poyuono yang tidak punya etika dalam berkomunikasi antara partai. Tak layak Arief Poyuono seperti itu. Jadi kami berharap Prabowo memecat Arief saja daripada hanya bikin buruk nama partai dan koalisi," kata Ferdinand kepada wartawan, Sabtu (11/5). (detik)