Baru 270 Mahasiswa Ikut Program Kampus Mengajar Kemendikbud
Font: Ukuran: - +
[Dok. Detik.com]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Program Kampus Mengajar yang dibuka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tampak masih sepi peminat. Buktinya, sejak pendaftaran dibuka pada Selasa (9/2) lalu, baru 270 mahasiswa yang bergabung dalam program.
Jumlah ini masih jauh dari kuota program Kampus Mengajar yang menargetkan menjaring lebih dari 15 ribu mahasiswa.
Adapun, waktu pendaftaran program Kampus Mengajar masih akan berlangsung selama delapan hari ke depan atau pada Minggu (21/12) mendatang.
"Terima kasih yang tak hingga kepada mahasiswa sebanyak 270 orang dan 170 dosen yang telah bergabung dengan Kampus Mengajar," ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Paristiyanti Nurwardani dalam Sosialisasi Program Kampus Mengajar Angkatan 1 Tahun 2021, Sabtu (13/2).
Mahasiswa dan dosen peserta Kampus Mengajar ini berasal dari sejumlah perguruan tinggi di seluruh dunia. Kampus dengan pendaftar terbanyak berasal dari Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan, Universitas Nusa Cendana Kupang, serta Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung.
Paristiyanti mengatakan pendaftaran Kampus Mengajar masih akan terus dibuka hingga 21 Februari. Setelah itu, Kampus Mengajar akan memasuki proses seleksi pada 22 Februari hingga 12 Maret.
Setelah dinyatakan lulus, mahasiswa akan menjalani pembekalan dengan sejumlah materi pada 15-21 Maret.
Dilanjutkan dengan penugasan ke Sekolah Dasar maksimal terakreditasi C di daerah 3T pada 22 Maret-25 Juni. Penarikan mahasiswa bakal dilakukan pada 26 Juni. Setelah itu, pada 5-11 Juli universitas dapat memproses nilai 12 satuan kredit semester (SKS).
Selain dihitung 12 SKS, mahasiswa juga bakal mendapatkan uang saku sebesar Rp700 ribu per bulan dan subsidi UKT hingga Rp2,4 juta.
Paristiyanti mengimbau agar mahasiswa segera mendaftar program Kampus Mengajar.
"Jangan lupa adik-adik semua untuk bergabung dan mengajak teman-teman dalam kegiatan Kampus Mengajar, karena yang membutuhkan adik-adik lebih dari 22 ribu sekolah dasar terakreditasi C," tandas Paristiyanti. (CNN Indonesia)