DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan kemanusiaan senilai Rp3 miliar kepada Pemerintah Aceh untuk membantu percepatan penanganan korban banjir besar.
Bantuan tersebut diterima langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M. Nasir di Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Sabtu (6/12/2025).
Dalam pernyataannya, Khofifah menegaskan bahwa kehadirannya di Aceh merupakan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk menghadirkan solidaritas nyata bagi masyarakat yang tengah tertimpa musibah.
Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa pihaknya sebenarnya telah merencanakan masuk ke Aceh sejak pekan lalu, namun akses menuju wilayah terdampak masih terputus.
“Kami minggu lalu sudah berusaha masuk ke Aceh dari Medan, tapi jalan putus. Baru tiga hari lalu Tagana Jawa Timur berhasil membuka dapur umum di Tamiang,” ujarnya.
Ia hadir di Aceh bersama Sekda Provinsi Jawa Timur, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Kepala Pelaksana BPBD, dan Kepala Dinas Sosial Jatim.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa masyarakat Jawa Timur ikut merasakan duka mendalam atas banyaknya korban meninggal dunia akibat bencana banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
“Kami kemarin melaksanakan salat gaib di Masjid Nasional Al-Akbar. Banyak tempat di Jatim juga melakukannya, termasuk pesantren yang melaksanakan salat gaib setiap hari untuk para korban,” tutur Khofifah.
Dalam kesempatan itu, Khofifah Indar Parawansa turut memimpin doa bersama di hadapan para pejabat Aceh, pejabat Pemprov Jatim, BNPB, Basarnas, dan media yang hadir.
Pada kesempatan itu, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa bantuan yang dibawa ke Kantor Gubernur Aceh terdiri dari Rp850 juta logistik kebutuhan dasar. Sementara total bantuan Rp3 miliar akan disalurkan secara bertahap ke daerah yang membutuhkan.
“Ini tahap pertama. Barang-barang lainnya sudah disiapkan di warehouse dan sedang dalam proses packing,” katanya.
Pemprov Jatim juga siap mengirimkan tenaga kesehatan, termasuk dokter spesialis, lengkap dengan peralatan medis sesuai kebutuhan Aceh.
“Jika dibutuhkan spesialis tertentu, kami siap mengirim. Dokter-dokter darin (kampus) Airlangga dan Brawijaya sudah kami koordinasikan,” tambahnya.
Satu hal, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa bantuan ini bukan hanya dari pemerintah, tetapi juga dari masyarakat dan dunia usaha Jawa Timur yang ikut menggalang dukungan.
“Kami hadir di Aceh sebagai bentuk kebersaudaraan. Hati masyarakat Jawa Timur bersama masyarakat Aceh. Semoga bantuan ini meringankan beban saudara-saudara kami,” tutup Khofifah.
Adapun, Pemprov Aceh menyampaikan apresiasi atas hadirnya bantuan dan komitmen langsung dari Pemerintah Jawa Timur di tengah situasi darurat bencana. [ip]