Budi Waseso Ditunjuk sebagai Dirut Bulog
Font: Ukuran: - +
Foto: Tribunnews
Dialeksis.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mencopot Djarot Kusumayakti sebagai Direktur Utama Perum Badan Usaha Logistik (Bulog). Setelah ditinggalkan Djarot, kini kursi pimpinan perusahaan pelat merah yang bergerak di tata niaga beras ini diduduki oleh Budi Waseso, yang baru pensiun sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional awal Maret lalu.
Keputusan ini ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) Bulog.
Selama memimpin Kementerian BUMN tiga tahun terakhir, Rini sudah dua kali mengganti Dirut Bulog. Pada akhir Desember 2014, Rini mengangkat Lenny Sugihat yang berlatar belakang bankir untuk memimpin Bulog
Namun, Rini rupanya tak puas. Ia kemudian mengganti Lenny dengan Djarot Kusumayakti yang juga berlatar belakang bankir pada 8 Juni 2015. Kini, kursi kepemimpinan Bulog diserahkan Rini pada Budi Waseso.
Sebetulnya, Budi tak memiliki latar belakang korporasi. Budi berasal dari lingkungan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) semenjak lulus dari Akamedisi Kepolisian sejak tahun 1984. Sejak itu, ia meniti karier kepolisian hingga akhirnya menduduki Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, sebuah lembaga di bawah bagan Polri yang memiliki otoritas untuk melakukan penyidkan dan penetapan tersangka.
Namun, sosok Budi tak jauh dari kontroversi. Semasa memimpin Bareskrim, ia pernah menangkap Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto di Depok, Januari 2015 karena mengutus saksi palsu pada sidang sengketa pemilihan kepala daerah Kota Waringin Barat di Mahkamah Konstitusi.
Perlawanan Buwas, sapaan akrabnya, terhadap KPK tak berhenti sampai situ. Polisi lantas menetapkan Ketua KPK saat itu Abraham Samad sebagai tersangka kasus pemalsuan kartu keluarga dan paspor milik Feriyani Lim sebulan kemudian. Budi juga kemudian menyelidiki kasus senjata api yang dipegang 21 penyidik KPK yang diduga izinnya telah habis.
Namun, karier Budi sebagai Kabareskrim hanya seumur jagung. Mendekati penghujung 2015, ia kemudian dipindah sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional sampai akhirnya pensiun di tahun ini. (CNN)