Bukti Tol Trans Sumatera Hidupkan UMKM di Lampung Hingga Aceh
Font: Ukuran: - +
Foto: Hutama Karya
DIALEKSIS.COM | Nasional - Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Tjahjo Purnomo mengungkapkan Jalan Tol Trans Sumatera semakin bertambah panjang setiap tahunnya. Kendati demikian, pihaknya memastikan hadirnya tol ini tidak akan mematikan aktivitas perekonomian yang ada di wilayah sekitar tol.
Menurutnya, kehadiran JTTS justru menciptakan pusat perekonomian baru yang lebih besar bagi masyarakat Provinsi Sumatera Selatan. Salah satunya lewat proporsi prioritas Usaha Mikro, Kecil & Menengah (UMKM) di rest area yang dioperasikan.
"Ketersediaan okupansi untuk UMKM di rest area yang dikelola Hutama Karya sudah sesuai bahkan melebihi target pemerintah di mana menurut PP Nomor 17 Tahun 2023, pengalokasian lahan untuk UMKM paling sedikit 30% dari total luas lahan area komersial," tutur Tjahjo dalam keterangan tertulis, Minggu (17/9/2023).
"Sementara Hutama Karya saat ini memprioritaskan sekitar 70% di seluruh rest area yang dioperasikan dengan tawaran harga sewa yang jauh lebih murah dari harga komersil," imbuhnya.
Saat ini, lanjut Tjahjo, sudah lebih dari 300 tenant UMKM dengan jenis kuliner, kios top-up, pakaian, hingga penjual oleh-oleh telah mengisi 9 (sembilan) rest area di Tol Terpeka. Menurutnya, jumlah ini akan bertambah mengingat semakin banyak pula rest area yang beroperasi, yaitu Rest Area KM 56 Jalur A & B di Tol Indralaya - Prabumulih.
"Melihat banyaknya UMKM lokal yang telah mengisi tenant rest area, Hutama Karya dapat pastikan bahwa dengan adanya tol ini tidak mematikan usaha yang ada di wilayah lintas tapi justru memindahkan pelaku usaha tersebut ke rest area sejalan dengan trafik lalu lintas di tol yang dikelola yang semakin membaik dari tahun ke tahun," paparnya.
Untuk meningkatkan kapasitas UMKM di rest area, Tjahjo mengungkapkan Hutama Karya menggelar pelatihan gratis terkait Go Digital & Literasi Keuangan. Pelatihan ini diikuti 55 UMKM yang berada di Rest Area KM 215 Jalur B, Tol Terpeka.
"Pelatihan ini kami berikan secara cuma-cuma agar UMKM semakin berkembang dan setelah pelatihan berakhir dapat diimplementasikan ke bisnisnya saat ini. Tol Terpeka memiliki peran yang cukup penting dalam perkembangan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah Sumatera Selatan," terangnya.
Salah seorang pelaku UMKM, Bambang, menjelaskan sebelumnya ia mencoba peruntungan usaha di jalan lintas timur yang berlokasi di Simpang Pematang Kabupaten Mesuji. Ia mengaku merasakan dampak positif setelah berpindah ke Rest Area KM 234 Tol Terpeka.
"Hutama Karya memberi solusi kepada kami pemilik rumah makan yang terdampak tol untuk mengisi rest area jalan tol sehingga usaha kami dapat terus berlanjut dan sampai saat ini memberikan keuntungan yang cukup," ungkap Bambang.
Sementara itu, perantau asal Jakarta, Maulidina yang berkampung halaman di Palembang juga merasakan langsung dampak positif dari adanya JTTS ini.
"Dulu kalau mau ke Palembang bisa sampai 10 jam, belum lagi berhenti dulu karena capek juga kan nyetir jauh, baru nyetir bentar keluar dari pelabuhan Bakauheni aja udah capek banget dulu rasanya soalnya lewatin jalan-jalan yang berkelok, sekarang alhamdulillah sejak ada JTTS perjalanan ke Palembang cuman sekitar 4-5 jam aja udah sampai, kalo mau istirahat juga enak rest area-nya fasilitasnya terbilang lengkap sih, sembari makan dulu terus isi bensin, terus suasananya juga jadi berasa banget mudiknya," bebernya.
Sebagai informasi, Hutama Karya telah mengoperasikan 516 km ruas tol yang berada di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) diantaranya yakni Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung (189 km), Tol Palembang - Indralaya (22 km), Tol Indralaya - Prabumulih (64 km), Tol Pekanbaru - Dumai (132 km), Tol Pekanbaru - Bangkinang (31 km) Tol Binjai - Langsa Seksi 1 (12 km) serta Tol Sigli - Banda Aceh Seksi 2-6 (50 km) dan 25,9 ruas tol yang berada di Pulau Jawa yakni Tol JORR Seksi S (14,5) dan Tol Akses Tanjung Priok (11,4). [detik.com]