Capai Rp 500 Juta Bila Perawatan Pasien Corona di RS Swasta
Font: Ukuran: - +
Bukti pembayaran rumah sakit yang mencapai Rp 500 juta. [Foto: dok VIVAnews]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Penularan virus Corona atau Covid-19 masih menjadi momok mengkhawatirkan di Tanah Air. Sebab selain karena virus ini masih belum ada obatnya, untuk biaya perawatan juga cukup menguras kantong jika tidak ditanggung oleh pemerintah.
Salah satu anak dari Pasien Covid-19 yang dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta mengungkapkan, untuk biaya perawatan ayahnya yang terkena Covid-19 mencapai Rp500 juta.
"Supaya kita semua paham covid ini bukan penyakit kaleng-kaleng. Ini udah 2 minggu bokap di rs. 3x swab masih positif. Dan (jumlah nominal) itu yakin masi bakalan bertambah," katanya melalui keterangan tertulis mengutip VIVAnews, sambil mengirimkan bukti pembayaran rumah sakit yang mencapai total Rp502.437.515.
Keluarga pasien yang enggan disebutkan namanya ini menjelaskan mengapa dia tidak mendapatkan pelayanan gratis dari pemerintah seperti pasien-pasien lainnya. Salah satu alasannya karena dia dirawat di rumah sakit swasta dan sejak awal dinyatakan positif Covid-19, orang tuanya tidak mendapatkan rujukan ke rumah sakit pemerintah.
"Untuk yang tanya kenapa ga gratis. Ini di RS swasta om. Cari rujukan ke RS negeri juga ga gampang. Sampe sekarang dari awal masuk kita ga dapet rujukan ke RS pemerintah," ujarnya.
Maka dari itu, keluarga Pasien ini meminta kepada masyarakat agar menaati aturan pemerintah terkait Covid-19, sebab jika tidak ditanggung pemerintah, biayanya akan sangat mahal. Jika ditanggung pemerintah pun jumlah tersebut sangat besar, lebih baik jika mencegah daripada mengobati.
"Kalopun bukan kita yang tanggung, negara yang bakal tanggung, anak-anak kita yang bakal cicil ke depannya," ujarnya
Berdasarkan penjelasan yang didapatnya, Covid-19 cukup membahayakan. "Sekalinya kena covid paru-paru ga bakal balik kaya semula. Ibarat keloid, cacat seumur idup. 2 bulan tinggal di rumah ga bakal bikin kita mati bosen," ungkapnya.
Sejauh ini, yang bersangkutan tidak mau identitasnya disebutkan. Termasuk di mana tempat rumah sakit swasta yang dimaksud. (VIVAnews)