Dampak Karhutla, Dua Maskapai Batalkan Puluhan Jadwal Penerbangan
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Dua grup maskapai nasional, yakni Grup Lion Air dan Grup Garuda Indonesia kompak membatalkan puluhan penerbangan di sejumlah rute domestik. Pembatalan dilakukan sebagai buntut kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi belakangan ini.
Ketiga entitas Grup Lion Air yang terdiri dari maskapai Lion Air, Wings Air, dan Batik Air melakukan pembatalan dan penundaan penerbangan, serta pengalihan pendaratan di beberapa jaringan domestik yang dilayani pada Minggu (15/9) kemarin.
"Keputusan tersebut diambil karena cuaca buruk berupa kabut asap yang terjadi di beberapa daerah," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan tertulisnya, seperti yang dilihat Dialeksis.com, Senin, (16/9/2019) pada portal CNNIndonesia.com.
Menurut dia, kondisi tersebut mengakibatkan jarak pandang pendek tidak memenuhi syarat keselamatan penerbangan, baik untuk proses lepas landas maupun pendaratan. Danang mengakui pembatalan akan berdampak pada potensi terganggunya rotasi pesawat untuk sektor atau rute penerbangan berikutnya
Berdasarkan data Grup Lion Air, sebanyak 81 penerbangan Lion Air dibatalkan sepanjang hari Minggu (15/9) kemarin. Terdapat dua penerbangan kembali ke bandara keberangkatan, 19 penerbangan mengalami keterlambatan kurang dari 1 jam, dan 24 penerbangan terlambat kurang dari 2 jam.
Selanjutnya, tujuh penerbangan terlambat kurang dari 3 jam, dan 14 penerbangan terlambat dengan waktu yang tak ditentukan. Tujuh penerbangan dialihkan pendaratannya. Dengan demikian, terdapat dua penerbangan yang berpotensi terkena dampak rotasi pesawat dan mengalami penundaan penerbangan.
Terkait hal tersebut, Lion Air Group mengaku memfasilitasi penumpang yang ingin menarik kembali dananya (refund), atau mengubah jadwal keberangkatan (reschedule) sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku.
Dalam kesempatan berbeda, Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan mengungkapkan pihaknya telah membatalkan sedikitnya 12 penerbangan akibat kabut asap.
Keputusan itu didasari oleh pertimbangan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan. Khususnya karena jarak pandang yang terbatas dianggap berisiko pada operasional penerbangan.
"Berbagai antisipasi turut berdampak pada sejumlah rotas penerbangan. Untuk itu kami mengimbau penumpang melakukan pemeriksaan secara berkala jadwal penerbangan mereka," ujar Ikhsan seperti dikutip dari Antara.
Guna memastikan kesiapan dan keselamatan operasional, sejumlah penerbangan Garuda Indonesia juga mengalami keterlambatan dan pengalihan penerbangan.
Dengan situasi itu, seluruh penumpang Garuda Indonesia yang terdampak pembatalan jadwal penerbangan Garuda Indonesia diberikan pilihan untuk mengubah jadwal penerbangan. Penumpang juga diberi pilihan pindah rute atau mengambil kembali dananya sesuai ketentuan berlaku.
Ke depan, Garuda Indonesia akan terus memonitor situasi dan perkembangan terkait intensitas dampak kabut asap tersebut. Khususnya dapat mengganggu keselamatan penerbangan. (im/CNNIndonesia)