DIALEKSIS.COM | Jakarta- Koalisi pendukung Prabowo Subianto diisukan retak, karena buntu menentukan nama calon wakil presiden. Elite Partai Demokrat menepis hal tersebut dan komunikasi lobi politik internal koalisi dinilai masih wajar.

"Sampai saat ini, kami melihat tidak ada keretakan koalisi pendukung Prabowo, yang ada cuma sedang komunikasi dan lobi politik," kata Kepala Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean kepada wartawan, Minggu 5 Agustus 2018.

Dia menegaskan, sikap Partai Demokrat masih komitmen menyerahkan keputusan memilih pendampingnya kepada Prabowo. "Kami menyerahkan sepenuhnya 100 persen, absolut dan mutlak tanpa syarat," tutur Ferdinand.

Ferdinand mengingatkan, agar Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa berembuk dengan kepala dingin untuk menyolidkan koalisi. Ia berharap, agar tidak ada memaksakan kehendak berlebihan, sehingga terkesan koalisi retak.

"Janganlah Prabowo itu ditekan-tekan, beliau pemimpin yang pasti mampu mengambil keputusan. Jangan jugalah teman koalisi, justru membangun persepsi publik Prabowo sosok yang bisa ditekan-tekan," sebutnya.

Kemudian, ia percaya Prabowo akan menentukan pilihan terbaiknya dengan cara tidak ditekan. "Jangan menekan Prabowo atas nama apapun. Percayalah Prabowo mampu memutuskan, karena beliau adalah pemimpin, bukan petugas partai dan bukan petugas ormas," tuturnya.

Namun, ia masih percaya PKS dan PAN akhirnya akan menerima keputusan apapun dari Prabowo. Menurutnya, yang penting saat ini adalah kebersamaan dalam visi misi untuk memenangkan Pilpres 2019. (viva)