Demokrat Respon PDIP Tutup Koalisi Pilpres 2024
Font: Ukuran: - +
Sumber : cnnindonesia.com
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Irwan, menyatakan bahwa Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto tengah panik dengan situasi politik saat ini.
Menurutnya, hal tersebut terlihat dari pernyataan Hasto yang menutup pintu berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 karena berbeda ideologi.
"Apa yang disampaikan Hasto ini saya pandang sebagai sebuah panic disorder, enggak ada angin enggak ada hujan tiba-tiba Hasto menarik garis batas tegas," kata Irwan kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (29/5).
Dia memandang pernyataan Hasto itu justru semakin menegaskan bahwa PDIP menikmati kondisi perpecahan bangsa yang terjadi sejak Pilpres 2014.
Menurut Irwan, kepanikan Hasto itu menandakan bahwa PDIP takut pada Partai Demokrat yang terus mendapat simpati besar rakyat Indonesia saat ini. Dia menilai, Hasto telah kehilangan rasionalitas politik saat ini.
"[Hasto] kehilangan kendali rasional di tengah kondisi pilpres yang masih jauh dan masih fokus pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," katanya.
Di sisi lain, Irwan berkata, pernyataan Hasto terkait ideologi partai tersebut berbahaya karena berpotensi membelah persatuan bangsa dengan membuat label yang keliru dan sesat kepada lawan politik PDIP. Irwan menegaskan bahwa Pancasila selalu menjadi ideologi politik yang diusung oleh Partai Demokrat.
"Semua partai tentu punya ideologi dan sudah final ideologi partai Demokrat adalah Pancasila," tuturnya.
Sebelumnya PDIP menyatakan menutup pintu berkoalisi dengan PKS dan Partai Demokrat di Pilpres 2024. PDIP menyatakan lebih terbuka untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) karena alasan kesamaan ideologi.
Hasto bilang basis ideologi partainya dengan PKS dan Demokrat berbeda. Menurutnya, PDIP adalah partai ideologi yang juga bertumpu pada kekuatan massa.
"PDIP berbeda dengan PKS, karena basis ideologi beda sehingga sangat sulit untuk koalisi dengan PKS," kata Hasto dalam diskusi yang digelar PARA Syndicate, Jumat (28/5).
(mts/DAL)