Dirjen SDPPI: Hadapi Dinamika dengan Kultur Inovatif
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Bogor - Dinamika teknologi informatika perlu dihadapi dengan kemampuan adaptasi kelembagaan yang cepat dan tepat. Selain itu, kultur yang inovatif dan di luar batas kemampuan sangat diharapkan dalam pengembangan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI). Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal SDPPI Ismail dalam kesempatan membuka kegiatan Innovations of Frequency and Standardization Festival (IFaS-Fest) 2019.
"Kita SDPPI refleksikan misi itu bagaimana merubah dengan cepat tetapi tepat. Dalam IFaS-Fest 2019 ini yang kita harapkan seperti itu, kita ingin membangun kultur yang baru untuk SDPPI adalah kultur inovatif, kultur yang melakukan beyond expectation," ungkap Dirjen SDPPI Ismail saat membuka acara IFaS-Fest 2019 di Bogor, Kamis (3/10/2019).
Dirjen Ismail menyatakan dinamika yang begitu cepat berkembang dalam era digitalisasi ini perlu disikapi dalam inovasi dan kolaborasi. "Kenyataannya seperti kaos-kaos kita ini, berbagai macam kaos dan berwarna-warni. Itulah sekarang lingkungan kita, bermacam-macam tapi tidak menunjukan perbedaan tapi dinamika sebuah berkah berbagai macam pikiran yang dipadukan akan menjadi sesuatu yang luar biasa," jelasnya.
IFaS-Fest ini pun dihadirkan salah satu bentuk kegiatan untuk mengasah pemahaman SDM di lingkungan SDPPI tentang dinamika. Dirjen Ismail juga berharap agar civitas di lingkungan SDPPI bisa berpikir maju ke depan dan lebih berkembang.
"Inilah kita wujudkan dalam bentuk IFaS-Fest ini bentuk baru bahwa kita memahami lingkungan global kita berubah, lingkungan di stakeholders berubah. Seorang pimpinan atau leader itu ketika dia menjabat, hari itu juga dia sudah harus memikirkan nanti penggantinya siapa. Idealnya ketika kita di suatu tempat, kita sudah memikirkan ke depannya bagaimana," tutur Ismail.
Dirjen Ismail memandang penting wacana untuk menempatkan kebijakan SDM dan capacity building. Menurutnya, tujuan akhir organisasi SDPPI harus bisa dipahami dan disepakati bersama.
"Sudah dari awal saya jalankan dan dengan support Bapak atau Ibu sekalian dari tahun ke tahun kita tingkatkan. Ending goal SDPPI suksesnya seperti apa? Ini semua harus kita pahami. Kita lihat dulu lingkungan kita stakeholders dan ekosistem yang di lingkungan SDPPI seperti apa," ujarnya.
Dalam acara IFaS-Fest 2019, Dirjen Ismail juga menyemangati segenap sivitas SDPPI yang hadir untuk tidak hanya melakukan sesuatu yang biasa-biasa saja. "Do something better, do something unusual, do something beyond expectation!" ajaknya.
Dirjen Ismail berharap agar pegawai SDPPI tak pernah berhenti belajar. Dirjen mengatakan dengan memiliki keinginan selalu belajar akan membuat kultur berubah. "Membangun kultur tidak gampang, membangun kultur itu adalah sesuatu yang sifatnya permanen yang akan kita wariskan untuk generasi kita ke depan," katanya.
Dirjen Ismail mengatakan biasanya kultur baru tumbuh dari yang muda dulu. "Kita beri kesempatan kepada adik-adik kita untuk menampilkan yang ga biasa kita lakukan, kita dengarkan sehingga kita tahu kita ada di posisi mana, apa ekspektasi yang muda itu terhadap kondisi SDPPI ke depan" tutupnya. (ps/rel)