Dukung Pilkada 2024, Surya Paloh Minta Kader NasDem di DPR Tak Lanjutkan Revisi UU Pemilu
Font: Ukuran: - +
Surya Paloh. [Garry Lotulung/Kompas]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Demi mendukung gelaran Pilkada 2024, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh meminta kadernya di DPR untuk tak melanjutkan revisi UU Pemilu.
"Surya Paloh mengarahkan agar Fraksi Partai NasDem DPR RI mengambil sikap untuk tidak melanjutkan revisi UU No.7 Tahun 2017 tentang Pemilu," demikian dikutip dari rilis resmi Partai NasDem, Sabtu (6/2/2021).
"Termasuk mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak 2024," lanjut rilis tersebut.
Menurut Surya, hal yang perlu dilakukan saat ini ialah menjaga soliditas partai-partai politik dalam koalisi pemerintahan dan bahu-membahu menghadapi pandemi Covid-19 serta memulihkan perekonomian bangsa.
Dia melanjutkan Partai NasDem sebagai sebuah partai politik wajib menelaah secara kritis setiap kebijakan. Namun, menurutnya, NasDem tetap lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya.
"Cita-cita dan tugas NasDem adalah sama dengan Presiden, yakni untuk kemajuan dan masa depan bangsa yang lebih baik," ujar Surya Paloh dalam keterangan resmi tersebut.
Sebelumnya, NasDem menjadi salah satu partai politik yang mendorong RUU Pemilu dan normalisasi pilkada serentak dari 2024 menjadi 2022 dan 2023.
Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari menyatakan bahwa jumlah sumber daya manusia yang bisa dicalonkan menjadi pejabat sementara (Pjs) gubernur yang terbatas akan menjadi salah satu masalah bila pilkada tetap digelar serentak dengan pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) pada 2024.
Pasalnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) harus menunjuk sebanyak 24 orang untuk menjabat sebagai Pjs gubernur di 24 provinsi yang masa jabatan pasangan gubernur dan wakil gubernurnya berakhir pada 2022 serta 2023.
"Sumber daya manusia jumlah terbatas untuk cari orang dengan kualitas memimpin provinsi, kan harus selektif sekali, pasti akan ada keterbatasan sumber daya manusia," kata sosok yang akrab disapa Tobas itu kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (4/2/2021).
Salah satu kepala daerah yang akan terdampak Pilkada 2024 itu adalah Gubernur DKI Anies Baswedan yang masa jabatannya berakhir pada 2022.
Sebagian pengamat menyebut Anies akan kehilangan momentum dan panggung jika mengalami kekosongan jabatan dua tahun sebelum Pilpres 2024.
Diketahui, Partai NasDem dan Anies sempat memperlihatkan kedekatan. Misalnya, Surya Paloh mengundang Anies, yang merupakan non-kader, ke pembukaan Kongres II Partai Nasdem di JI Expo, Jakarta, Jumat (8/11/2019), dan tak mengundang Jokowi.
Surya juga mewacanakan konvensi capres dan membuka peluang bagi non-kader. Sejumlah kebijakan Anies di DKI pun mendapat dukungan NasDem. (CNN Indonesia)
- Presiden Rex Bikin Puisi untuk Nasir Djamil, Isinya "Sang Gubernur yang Bisa Jadi"
- Nasir Djamil Minta JPU Kejari Jantho Tuntut Maksimal Pelaku Perkosaan Terhadap Anak
- Eks HTI dan PKI Dilarang Ikut Pilpres, Pileg, dan Pilkada dalam Draf RUU Pemilu
- Nasir Djamil Minta Keterbukaan Presiden Jelaskan Perpres Ekstremisme