DIALEKSIS.COM | Jakarta - Atjeh Connection Foundation kembali menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat Aceh yang tengah menghadapi bencana banjir dan longsor. Sebanyak 2 ton bantuan kemanusiaan diberangkatkan langsung dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Kamis, 4 Desember 2025.
Pengiriman ini dilepas oleh Founder Atjeh Connection Foundation Amir Faisal bersama Anita Amir, sebagai bentuk dukungan nyata untuk wilayah Aceh, Sumut, dan Sumbar yang dilanda kerusakan parah. Bantuan dijadwalkan tiba di Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe, pada Jumat, 5 Desember 2025.
Bantuan tersebut meliputi beras, susu, mie instan, bubur instan, obat-obatan, vitamin, pampers, pembalut, sabun, pakaian, sarden, roti, biskuit, serta snack anak-anak. Seluruh paket ini akan didistribusikan langsung oleh relawan Atjeh Connection yang telah berada di berbagai titik bencana.
“Prioritas kami adalah daerah paling rusak dan yang sampai hari ini belum terjangkau. Banyak akses jalan terputus, dan itu tantangan terbesar relawan kita di lapangan,” ujar Amir Faisal seusai melepas keberangkatan logistik di Halim.
Ia menambahkan, jalur menuju beberapa kecamatan masih tertutup material longsor dan badan jalan hilang akibat terjangan banjir. Karena itu, tim relawan ditugaskan mencari jalur alternatif agar bantuan sampai kepada warga yang benar-benar membutuhkan.
“Mohon doa dari seluruh masyarakat Aceh dan Indonesia. Kita berharap semua relawan diberi keselamatan dalam menembus daerah-daerah yang masih terisolir,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Amir Faisal menegaskan bahwa bencana ini tidak hanya menjadi tanggung jawab masyarakat Aceh semata.
“Duka Aceh adalah duka Indonesia. Kalau Aceh menangis, kita semua harus datang menguatkan. Ini waktunya bahu-membahu membantu saudara-saudara kita yang sedang dalam kesulitan,” ujarnya dengan nada tegas.
Amir juga menambahkan komentar yang menegaskan komitmen lembaga yang ia pimpin:
“Kami bukan sekadar mengirim bantuan, tetapi memastikan bantuan itu diterima langsung oleh mereka yang paling terdampak. Ini bukan soal organisasi, ini soal kemanusiaan. Selama Aceh membutuhkan, Atjeh Connection akan terus bergerak,” tambahnya.
Dalam beberapa hari terakhir, Atjeh Connection Foundation tercatat aktif mengirimkan bantuan ke berbagai titik rawan, termasuk wilayah pedalaman Aceh Timur yang sulit dijangkau. Relawan mereka bahkan ikut membuka dapur umum darurat untuk warga yang terpaksa menyeberangi sungai akibat putusnya jembatan di Kuta Blang, Bireuen.
Bantuan lanjutan akan difokuskan pada pemulihan awal kebutuhan dasar masyarakat yang hingga kini masih bertahan di lokasi banjir dan longsor.
“Kami terus memetakan lokasi-lokasi yang belum tersentuh. Setelah gelombang pertama ini, pengiriman berikutnya akan menyasar kebutuhan jangka menengah, termasuk selimut, peralatan tidur, dan perlengkapan bayi,” ujar Amir menutup pernyataannya.