Gelar SAHABAT, Kepala BPSDM Kemendagri: Kembangkan Kompetensi ASN yang Cakap Digital
Font: Ukuran: - +
Kepala BPSDM Kemendagri Sugeng Hariyono saat memberikan arahannya dalam kegiatan Satu Hari Belajar Terintegrasi (SAHABAT) Seri ke-2 dengan mengusung tema: “Literasi Digital Sektor Pemerintahan”, Senin (27/6/2022). [Foto: Puspen Kemendagri]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar kegiatan Satu Hari Belajar Terintegrasi (SAHABAT) Seri ke-2 dengan mengusung tema: “Literasi Digital Sektor Pemerintahan”, Senin (27/6/2022).
Kegiatan tersebut merupakan program kolaborasi BPSDM Kemendagri dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Melalui kegiatan ini, diharapkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat memanfaatkan teknologi digital sebagai alat bantu dalam menyampaikan kebijakan, sekaligus untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Lebih lanjut, Kepala BPSDM Kemendagri Sugeng Hariyono menyampaikan, tujuan penyelenggaraan SAHABAT kali ini juga dalam rangka memenuhi amanat Pasal 203 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Pada pasal itu disebutkan bahwa “Setiap PNS memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam pengembangan kompetensi dengan memperhatikan hasil penilaian kinerja dan penilaian kompetensi PNS yang dilakukan paling sedikit 20 (dua puluh) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun yang dilaksanakan melalui pendekatan sistem pembelajaran terintegrasi”.
Sebagai salah satu program prioritas nasional, kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan kompetensi ASN yang cakap digital, sehingga mampu memanfaatkan konten-konten digital dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
"Kami berharap melalui kegiatan kali ini peserta dapat berpikir kritis dan bijak dalam menghadapi derasnya arus informasi saat ini. ASN harus mampu memilah dan mengecek kebenaran sebuah informasi," tutur Sugeng.
Adapun target program Literasi Digital adalah sebanyak 50 juta masyarakat Indonesia melek digital sampai 2024.
"Harapannya, masyarakat dapat menjadi penopang Indonesia Digital Nation, dengan bertumpu pada Ekonomi Digital yang kuat," pungkasnya. [PK]